STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup melemah pada perdagangan Selasa (14/10/2025) waktu setempat. Tekanan datang dari anjloknya saham produsen chip asal China, WingTech Technology, setelah pemerintah Belanda mengambil alih kendali anak usahanya di Eropa, Nexperia.
Mengutip CNBC International, saham WingTech yang tercatat di Shanghai merosot 10%, menyentuh batas penurunan harian untuk hari kedua berturut-turut. Aksi ini terjadi usai Menteri Ekonomi Belanda mengumumkan pengambilalihan kendali Nexperia berdasarkan “Goods Availability Act.” Langkah itu dilakukan untuk memastikan pasokan chip tetap tersedia dalam situasi darurat.
Nexperia dikenal sebagai produsen chip besar yang digunakan di sektor otomotif, elektronik konsumen, dan industri. Perusahaan ini memainkan peran penting dalam menjaga rantai pasok teknologi di Eropa.
Di Korea Selatan, indeks Kospi berbalik arah dan ditutup turun 0,63% ke level 3.561,81 setelah sempat mencetak rekor tertinggi di 3.646,67. Sektor konstruksi dan pertambangan masih mencatatkan kenaikan, dengan saham Korea Zinc melonjak lebih dari 20% dan Tongyang Inc naik hampir 30%.
Saham LG Energy Solution menguat 6,94% setelah perusahaan memperkirakan laba operasional kuartal ketiga naik 34%, didorong lonjakan permintaan kendaraan listrik di Amerika Serikat menjelang berakhirnya insentif pemerintah per 30 September.
Sebaliknya, saham Samsung Electronics turun 1,82% meski perusahaan memperkirakan laba kuartal ketiga melonjak 32% secara tahunan menjadi sekitar 12,1 triliun won atau sekitar US$8,48 miliar, mengalahkan estimasi analis.
Saham perusahaan pelayaran Hanwha Ocean juga sempat tertekan hingga 5,76% setelah Kementerian Perdagangan China menjatuhkan sanksi terhadap lima unit bisnis yang terkait dengan Hanwha Marine Corporation. Kebijakan ini merupakan respons atas penyelidikan Amerika Serikat terhadap industri maritim dan logistik China.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 anjlok 2,58% ke level 46.847,32, sementara Topix melemah 1,99% ke 3.133,99. Saham SoftBank kembali turun 6,14% setelah laporan yang menyebut anak usahanya, Arm, sedang bekerja sama dengan OpenAI dan Broadcom dalam proyek pengembangan akselerator kecerdasan buatan senilai 10 gigawatt.
Bursa India juga bergerak negatif, dengan indeks Nifty 50 turun 0,55% dan Sensex melemah 0,53%. Namun, saham LG Electronics India melonjak 50% pada debut perdananya, menjadi IPO paling diminati di India sejak 2008.
Di sisi lain, bursa Australia justru menguat tipis. Indeks S&P/ASX 200 naik 0,19% ke level 8.899,4. Namun, Hang Seng di Hong Kong turun 1,74%, sementara Hang Seng Tech Index anjlok 3,7%. Indeks CSI 300 China daratan melemah 1,2%.
Dari Singapura, data pemerintah menunjukkan ekonomi tumbuh 2,9% pada kuartal ketiga, lebih tinggi dari perkiraan ekonom Reuters sebesar 1,9%. Angka ini menunjukkan percepatan dibanding pertumbuhan 4,4% pada kuartal sebelumnya.