STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup melemah pada perdagangan Selasa (28/10/2025) waktu setempat. Pelemahan ini terjadi karena investor menilai dampak kesepakatan baru antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi terkait logam tanah jarang.
Mengutip CNBC International, Trump tiba di Tokyo pada Senin dan langsung bertemu Kaisar Jepang Naruhito. Ia menjadi pemimpin asing pertama yang melakukan pertemuan resmi dengan Takaichi sejak Takaichi menjabat sebagai perdana menteri.
Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,58% ke 50.219,18 setelah sempat menyentuh rekor tertinggi. Indeks Topix juga merosot 1,18% ke 3.285,87.
Di Korea Selatan, indeks Kospi terkoreksi 0,8% ke 4.010,41 setelah sehari sebelumnya mencetak rekor baru. Namun, indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq justru naik tipis ke 903,3—level tertinggi sejak April 2024.
Ekonomi Korea Selatan tumbuh kuat pada kuartal III 2025. Pertumbuhan ini melampaui perkiraan pasar dan menjadi ekspansi tercepat dalam lebih dari satu tahun terakhir.
Di Australia, indeks S&P/ASX 200 turun 0,48% ke 9.012,5. Indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,33% ke 26.346,14, sedangkan indeks CSI 300 di China turun 0,51% ke 4.691,97 dan menghentikan reli tiga hari beruntun.
Saham Sany Heavy Industry di Hong Kong ditutup stagnan pada debut perdagangannya. Perusahaan alat berat asal China itu berhasil mengumpulkan dana HK$12,36 miliar atau sekitar US$1,59 miliar, menjadikannya salah satu penawaran umum perdana (IPO) terbesar di Hong Kong tahun ini.
