STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik bergerak menguat pada penutupan perdagangan Rabu sore (26/3/2025) waktu setempat. Ini mengikuti kenaikan Wall Street. Investor optimistis bahwa tarif impor yang akan diumumkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, tidak akan seketat yang dikhawatirkan sebelumnya.
Mengutip CNBC International, di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik 0,71% dan ditutup di level 7.999. Sementara di Jepang, Nikkei 225 menguat 0,65% menjadi 38.027,29, sedangkan indeks Topix naik 0,55% ke level 2.812,89.
Korea Selatan juga mencatat kenaikan signifikan. Indeks Kospi naik 1,08% ke level 2.643,94, sementara indeks Kosdaq yang berisi saham-saham berkapitalisasi kecil naik 0,73% menjadi 716,48.
Di Thailand, indeks SET naik 0,62% setelah Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra lolos dari mosi tidak percaya. Sementara itu, indeks Hang Seng di Hong Kong naik 0,60% ke level 23.483,32, didorong oleh saham teknologi yang turut menguat 0,61%.
Di Tiongkok, indeks CSI 300 turun 0,33% dan ditutup di level 3.919,36. Indeks Shanghai Composite juga melemah tipis 0,04% ke level 3.368,70.
Penguatan pasar Asia sejalan dengan ekspektasi bahwa tarif dagang yang akan diberlakukan AS pada 2 April mendatang hanya akan mencakup sektor tertentu. Laporan The Wall Street Journal dan Bloomberg menyebutkan bahwa Trump menunjukkan fleksibilitas dalam kebijakan tarifnya.
Namun, kekhawatiran tetap ada. Lembaga riset Morning Consult mencatat bahwa kepercayaan konsumen AS mulai melemah akibat ketidakpastian ekonomi. “Saat Trump bersiap meningkatkan perang dagang minggu depan, konsumen AS semakin terbebani inflasi, keuangan mereka lebih rentan, dan risiko di pasar tenaga kerja semakin tinggi,” tulis Morning Consult dalam laporannya.
