Senin, September 15, 2025
27.7 C
Jakarta

Bursa Asia Menguat, SK Hynix Cetak Rekor 25 Tahun Berkat Terobosan Chip AI

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup menguat pada akhir perdagangan Jumat (13/9/2025) waktu setempat. Sejumlah saham teknologi menjadi pusat perhatian, terutama di Korea Selatan dan Hong Kong.

Mengutip CNBC International, saham SK Hynix melonjak lebih dari 7% dan menyentuh level tertinggi sejak tahun 2000. Kenaikan ini terjadi setelah perusahaan mengumumkan keberhasilan mengembangkan HBM4, generasi terbaru memori berkecepatan tinggi yang penting untuk aplikasi kecerdasan buatan. Reli saham SK Hynix sudah berlangsung selama sembilan hari berturut-turut.

Di Hong Kong, saham Alibaba dan Baidu juga melesat, masing-masing naik lebih dari 6% dan 10%. Kenaikan ini terjadi setelah laporan yang menyebut kedua perusahaan mulai menggunakan chip buatan sendiri untuk melatih model kecerdasan buatan. Alibaba disebut sudah menggunakan chip internal sejak awal tahun untuk model AI berskala kecil, sementara Baidu tengah menguji chip Kunlun P800 untuk melatih versi terbaru model Ernie. Sebagian penggunaan chip itu menggantikan produk Nvidia.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 0,89% ke 44.768,12 setelah sehari sebelumnya mencetak rekor baru. Indeks Topix juga menguat 0,4% ke 3.160,49. Pasar Korea Selatan tidak kalah positif, dengan Kospi melesat 1,54% ke 3.395,54 dan Kosdaq naik 1,48% ke 847,08.

Indeks S&P/ASX 200 Australia ditutup naik 0,68% ke 8.864,9. Hang Seng di Hong Kong menguat 1,16%, sementara CSI 300 di Tiongkok daratan turun 0,57% ke 4.522,00. Di India, Nifty 50 menguat 0,43%. Shanghai Composite melemah tipis 0,12% ke 3.870,59.

Sentimen investor global menguat karena tekanan inflasi yang mulai mereda serta ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral, termasuk The Fed. “Momentum dan janji uang yang lebih mudah adalah alasan utama. Berbagai bank sentral seperti ECB dan PBOC sudah memangkas suku bunga atau menggunakan stimulus moneter, dan sekarang The Fed kemungkinan akan ikut serta,” kata Steve Sosnick, Chief Strategist di Interactive Brokers.

Biro Statistik Tenaga Kerja AS merilis data inflasi konsumen yang naik 0,4% pada Agustus, lebih tinggi dari perkiraan ekonom sebesar 0,3%. Namun, kenaikan ini tidak dianggap menghalangi peluang The Fed memangkas suku bunga pekan depan.

Artikel Terkait

Wall Street Ditutup Beda Arah! Nasdaq Cetak Rekor Baru, Pasar Tunggu Keputusan The Fed

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup bervariasi pada akhir perdagangan...

Bursa Eropa Ditutup Lesu, Saham Vestas Anjlok Usai AS Tolak Energi Angin Lepas Pantai

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup lesu pada...

Inflasi Terkendali, Wall Street Cetak Rekor Baru! Dow Jones Melonjak 617 Poin

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru