Rabu, Oktober 8, 2025
27.4 C
Jakarta

Bursa Eropa Bergejolak, Saham Prancis Turun 1% Usai PM Sebastien Lecornu Mundur

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup bervariasi pada perdagangan Senin (6/10/2025) waktu setempat. Pasar bergejolak setelah kabar mengejutkan datang dari Prancis. Perdana Menteri Sebastien Lecornu resmi mengundurkan diri kurang dari sebulan setelah menjabat.

Mengutip CNBC International, indeks Stoxx Europe 600 yang mencakup saham-saham utama di kawasan Eropa, bergerak datar pada akhir perdagangan setelah sebelumnya mencatat lima hari kenaikan beruntun dan sempat menyentuh rekor tertinggi pada sesi Kamis lalu.

Indeks CAC 40 Prancis menjadi yang paling tertekan. Indeks tersebut ditutup turun sekitar 1,3% setelah sempat anjlok lebih dalam di awal sesi. Mundurnya Lecornu menambah ketidakpastian politik di Prancis, terutama setelah pemerintahan sebelumnya di bawah François Bayrou juga gagal bertahan.

Sektor perbankan menjadi salah satu yang paling terpukul. Saham Societe Generale, BNP Paribas, dan Credit Agricole kompak turun lebih dari 3% pada penutupan perdagangan.

Imbal hasil obligasi pemerintah Prancis tenor 10 tahun sempat naik ke level tertinggi 10 hari di 3,599% sebelum akhirnya stabil di sekitar 3,5709%. Nilai tukar euro juga melemah 0,3% menjadi US$1,1741 pada akhir sesi.

Di sisi lain, saham Aston Martin anjlok 10% setelah pabrikan mobil mewah asal Inggris itu mengeluarkan peringatan laba akibat tekanan tarif impor yang masih berlanjut. Saham Renault juga terkoreksi sekitar 1,6% setelah laporan yang menyebutkan perusahaan berencana memangkas 3.000 karyawan di divisi keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia.

Sektor otomotif Eropa bergerak bervariasi. Saham Stellantis naik lebih dari 3% setelah muncul kabar perusahaan multinasional itu akan menanam investasi sekitar US$10 miliar di Amerika Serikat untuk pembangunan pabrik baru di Illinois dan Michigan.

Sementara itu, saham Avanza Bank Holding menjadi salah satu yang mencatat kenaikan tertinggi di Eropa. Saham bank digital asal Swedia itu melonjak 4,5% setelah melaporkan penambahan lebih dari 132.000 nasabah baru sepanjang tahun ini.

Secara global, sentimen investor masih terpengaruh perkembangan di Amerika Serikat dan Asia. Di Wall Street, indeks utama AS ditutup menguat meski penutupan sementara pemerintahan (shutdown) masih berlangsung dan menunda rilis data ekonomi penting, termasuk laporan ketenagakerjaan September.

Artikel Terkait

Wall Street Terpeleset, Reli S&P 500 Terhenti Akibat Kekhawatiran Shutdown dan Saham Oracle Ambruk

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kompak melemah pada perdagangan Selasa...

Bursa Eropa Lesu, Saham Kering Terbang 5,8% di Tengah Ketidakpastian Politik Prancis

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup melemah pada...

Nikkei Pecah Rekor Dua Hari Beruntun, Saham Teknologi Jadi Pendorong Utama

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup bervariasi pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru