STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup lesu pada akhir perdagangan Jumat (13/9/2025) waktu setempat. Penurunan ini terjadi setelah ekonomi Inggris menunjukkan pertumbuhan yang mandek di Juli.
Mengutip CNBC International, indeks Stoxx Europe 600 yang mencakup saham-saham utama di kawasan Eropa, melemah tipis 0,09% ke posisi 554,84. Pergerakan sektor dan bursa utama tidak seragam.
Di Prancis, indeks CAC 40 naik 0,02% ke 7.825,24. FTSE MIB Italia menguat 0,32% ke 42.566,41. FTSE 100 London turun 0,15% ke 9.283,29. DAX Jerman melemah 0,02% ke 23.698,15. IBEX 35 Spanyol juga turun 0,09% ke 15.308,20.
Ekonomi Inggris mencatat pertumbuhan nol di Juli setelah sebelumnya naik 0,4% pada Juni. Kondisi ini menjadi bahan pertimbangan Bank of England yang pekan depan akan memperbarui kebijakan moneternya.
Sehari sebelumnya, Bank Sentral Eropa juga memutuskan menahan suku bunga acuannya sesuai perkiraan pasar.
Dari sisi korporasi, Dewan Direksi Banco Sabadell merekomendasikan pemegang saham menolak tawaran akuisisi senilai 15 miliar euro atau sekitar US$17,6 miliar dari BBVA. CEO Sabadell, César González-Bueno, menegaskan kepada CNBC, “Penawaran itu meremehkan nilai bank.” Saham Sabadell naik 0,7%, sedangkan BBVA stagnan.
Saham Vestas Wind menjadi sorotan setelah anjlok hingga 4,3% di awal perdagangan. Tekanan muncul setelah Menteri Dalam Negeri AS Doug Burgum menolak energi angin lepas pantai di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump. Saham Vestas akhirnya ditutup melemah 2,6%. “Di bawah pemerintahan ini, tidak ada masa depan bagi angin lepas pantai karena terlalu mahal dan tidak cukup andal,” kata Burgum kepada wartawan.
Dari sektor penerbangan, CEO Ryanair Michael O’Leary mengatakan kepada Financial Times pihaknya siap memangkas tambahan 1 juta tiket penerbangan ke Spanyol. Kebijakan ini terkait perselisihan yang belum selesai soal aturan pajak di negara tersebut.
Sementara itu, pasar Asia ditutup menguat pada perdagangan sebelumnya. Investor global kini menunggu hasil rapat Federal Reserve pada 16–17 September. Pasar uang memperkirakan peluang hampir pasti The Fed memangkas suku bunga acuan 25 basis poin.
Data terbaru menunjukkan inflasi inti AS naik 3,1% secara tahunan pada Agustus. Kenaikan ini semakin membuka jalan pemangkasan suku bunga pekan depan.