STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa menguat pada penutupan perdagangan Rabu (12/2/2025) waktu setempat, meskipun inflasi AS lebih tinggi dari perkiraan. Investor tetap optimistis, terutama setelah lonjakan saham Heineken yang mencuri perhatian pasar.
Mengutip CNBC International, indeks Stoxx 600, yang mencakup saham-saham di seluruh Eropa naik tipis 0,11% menjadi 547,78. FTSE 100 di London bertambah 0,34% ke 8.807,44. DAX Jerman menguat 0,5% ke 22.148,03, sementara CAC 40 Prancis naik 0,17% ke 8.042,19. IBEX 35 Spanyol melonjak 1,07% ke 12.911,5.
Kenaikan ini terjadi meskipun inflasi AS di Januari naik 0,5%, lebih tinggi dari ekspektasi 0,3%. Secara tahunan, inflasi mencapai 3%, di atas proyeksi 2,9%. Data ini membuat The Fed kemungkinan menunda pemangkasan suku bunga, memicu tekanan di pasar global.
Namun, saham Heineken justru melesat 14%. Produsen bir asal Belanda ini mencetak kenaikan laba operasional yang melampaui prediksi dan mengumumkan program buyback saham senilai 1,5 miliar euro (US$1,55 miliar).
Reli Heineken ikut mendorong saham sektor minuman lainnya. AB InBev dari Belgia naik 2,85%, sementara Carlsberg dari Denmark melonjak 9,6%.
Sementara itu, beberapa indeks Eropa masih bergerak beragam. FTSE MIB Italia turun 0,14% ke 37.531,19. PSI20 Portugal melemah 0,53% ke 6.528,05, sedangkan OMXC 25 Denmark turun 0,67% ke 1.782,7.
Pasar tetap waspada setelah Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa kebijakan suku bunga akan tetap ketat. Powell menegaskan keputusan The Fed didasarkan pada kondisi ekonomi, bukan tekanan politik, setelah mantan Presiden Donald Trump meminta suku bunga segera diturunkan.
Meski ada tekanan dari inflasi AS, saham-saham di Eropa masih mampu bertahan di zona hijau. Optimisme investor tetap tinggi, terutama didorong oleh kinerja kuat dari sektor minuman dan buyback saham besar-besaran dari Heineken.