STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa kembali menguat pada penutupan perdagangan Jumat (31/1/2025) waktu setempat. Reli ini mendorong indeks Stoxx 600 ke level tertinggi sepanjang sejarah.
Mengutip CNBC International, indeks Stoxx 600, yang mencakup saham-saham di seluruh Eropa, naik tipis 0,13% ke level 539,53. FTSE 100 menguat 0,31% ke 8.673,96. Indeks CAC 40 Prancis bertambah 0,11% ke 7.950,17. Sementara itu, DAX Jerman stagnan di 21.732,05. FTSE MIB Italia juga naik 0,12% ke 36.471,75. Namun, IBEX 35 Spanyol justru melemah 0,41% ke 12.368,9.
Kinerja pasar Eropa bulan ini mencengangkan. Meski sempat bergejolak di awal tahun, Stoxx 600 sudah naik lebih dari 6% sepanjang Januari, melampaui kenaikan S&P 500 AS yang hanya sekitar 3%.
Salah satu saham yang menarik perhatian adalah Smiths Group. Saham perusahaan teknik asal Inggris ini melonjak lebih dari 11% setelah mengumumkan rencana menjual beberapa unit bisnis untuk fokus pada teknologi industri berkinerja tinggi.
Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga sebesar 25 bps menjadi 2,75%. Presiden ECB, Christine Lagarde, memperingatkan lemahnya ekonomi zona euro. Hal ini memicu spekulasi bahwa ECB bisa memangkas suku bunga hingga tiga kali lagi tahun ini, hingga mencapai 2%.
Namun, ada kekhawatiran baru. Perbedaan kebijakan suku bunga antara AS dan Eropa bisa melemahkan euro terhadap dolar AS. The Fed masih menahan suku bunga pekan ini dan menyoroti risiko inflasi. Pasar kini ragu apakah bank sentral AS benar-benar akan memangkas suku bunga dua kali tahun ini seperti perkiraan sebelumnya.
Beberapa sektor menunjukkan tren menarik. Industri barang mewah tetap solid, sementara sektor minyak mengalami tekanan. Permintaan chip masih tinggi, memberi sentimen positif bagi saham semikonduktor.
Di sektor farmasi, Novartis bersinar. Raksasa farmasi asal Swiss ini melaporkan penjualan kuartal IV yang lebih baik dari ekspektasi, membuat sahamnya naik 1,9%.
Investor juga memantau perkembangan di China. DeepSeek, perusahaan kecerdasan buatan asal China, mengguncang pasar dengan teknologi AI murahnya yang berpotensi mengancam dominasi raksasa AI dunia.
Di sisi lain, kebijakan dagang AS juga jadi perhatian. Presiden Donald Trump menegaskan tarif impor 25% untuk Meksiko dan Kanada akan berlaku mulai Februari. Namun, keputusan soal tarif minyak masih dalam pertimbangan.
Dengan sentimen pasar yang masih kuat, investor kini bersiap menyambut Februari dengan harapan reli saham bisa berlanjut.