STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik melemah pada penutupan perdagangan Selasa sore (22/4/2025) waktu setempat. Penurunan ini terjadi setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, melontarkan kritik keras terhadap Ketua The Federal Reserve, Jerome Powell.
Mengutip CNBC International, Trump kembali menekan Powell dengan mempertanyakan independensi bank sentral AS. Hal ini langsung membuat pelaku pasar waspada dan menarik diri dari aset berisiko.
Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 0,17% dan berakhir di posisi 34.220,6. Sementara itu, indeks Topix justru naik tipis 0,13% ke 2.532,12.
Di Korea Selatan, indeks Kospi stagnan dan ditutup di level 2.486,64. Sedangkan indeks saham berkapitalisasi kecil, Kosdaq, menguat tipis 0,09% ke posisi 716,12.
Australia juga ikut terkoreksi. Indeks S&P/ASX 200 turun 0,03% ke 7.816,7. Indeks CNBC 100 Asia melemah 0,07% menjadi 9.778,32.
Berbeda dengan mayoritas pasar lainnya, Hang Seng di Hong Kong justru menguat 0,78% dan ditutup di 21.562,32. Indeks CSI 300 di China daratan bergerak datar dan berakhir di 3.783,95. Sementara indeks utama Shanghai naik 0,25% menjadi 3.299,76.
Di pasar Amerika Serikat, tekanan makin terasa. Dow Jones Industrial Average ambles 971,82 poin atau 2,48% menjadi 38.170,41. Indeks S&P 500 jatuh 2,36% ke level 5.158,20. Nasdaq Composite juga ikut anjlok 2,55% ke 15.870,90.
Para pelaku pasar makin khawatir atas potensi intervensi politik terhadap kebijakan moneter. Jerome Powell sebelumnya menegaskan bahwa independensi The Fed adalah “masalah hukum.”
“Pasar sedang menimbang seberapa serius ancaman pemecatan terhadap Powell dibandingkan sekadar tekanan verbal untuk menurunkan suku bunga,” tulis ekonom ANZ dalam catatannya.