STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa mengalami kejatuhan pada penutupan perdagangan hari Selasa (19/11/2024) waktu setempat.
Mengutip CNBC International, indeks Stoxx 600, yang mencakup saham di seluruh Eropa, tercatat turun 0,45%, menyentuh level terendah dalam tiga bulan terakhir. Mayoritas sektor melemah, dengan saham perbankan anjlok 1,42% dan sektor perjalanan merosot 1%. Hanya sektor kesehatan yang mencatat kenaikan tipis sebesar 0,57%.
Indeks saham di sejumlah negara Eropa juga ikut tertekan. DAX Jerman turun 0,67% ke 19.060,31. CAC 40 Prancis melemah 0,67% ke 7.229,64. Sementara FTSE MIB Italia terpangkas lebih dalam, yaitu 1,28% ke 33.324,73. Indeks IBEX 35 Spanyol turun 0,74% ke 11.588,4, sedangkan FTSE 100 Inggris terkoreksi tipis 0,13% ke 8.099,02.
Ketegangan geopolitik di kawasan Eropa menjadi penyebab utama kejatuhan pasar ini. Kremlin baru-baru ini mengumumkan perluasan kriteria penggunaan senjata nuklir. Rusia juga mengklaim Ukraina telah meluncurkan enam rudal balistik buatan AS ke wilayah mereka. Situasi ini meningkatkan kekhawatiran global.
Kondisi ini membuat investor panik. Banyak yang beralih ke aset aman seperti obligasi pemerintah dan emas. Ketidakpastian geopolitik seperti ini selalu menciptakan tekanan besar pada pasar saham.
Di sisi lain, data inflasi zona euro untuk Oktober yang dirilis Selasa tidak mampu mengangkat sentimen pasar. Laporan keuangan perusahaan besar seperti Imperial Brands dan Thyssenkrupp yang mengecewakan turut menambah tekanan.
Namun, situasi berbeda terlihat di pasar Asia. Indeks saham di kawasan ini justru mencatat penguatan. Optimisme investor di Asia dipicu oleh pidato pejabat keuangan Tiongkok di konferensi investasi di Hong Kong.
Kejatuhan pasar Eropa ini menjadi pengingat penting bagi investor untuk tetap waspada terhadap risiko geopolitik. Fokus selanjutnya adalah laporan keuangan Nvidia yang akan dirilis Rabu waktu AS, serta perkembangan terbaru ketegangan Rusia-Ukraina yang terus memanas.