STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Senin (18/8/2025) waktu setempat.
Mengutip CNBC International, indeks Stoxx Europe 600 yang mencakup saham-saham utama di kawasan Eropa, naik tipis 0,08% ke 554,01. Saham sektor kesehatan memimpin penguatan dengan kenaikan 1,4%. Kenaikan tajam datang dari Novo Nordisk yang melonjak 6,6% setelah obat penurun berat badan Wegovy mendapat izin di Amerika Serikat untuk mengobati penyakit hati serius.
Pasar saham utama di Eropa bergerak tidak searah. CAC 40 di Prancis melemah 0,50% ke 7.884,05. DAX Jerman turun 0,18% ke 24.314,77. IBEX 35 Spanyol terkoreksi 0,17% ke 15.251,70. FTSE MIB Italia melemah tipis 0,03% ke 42.641,72. Sementara FTSE 100 Inggris justru menguat 0,21% ke 9.157,74.
Pertemuan politik menjadi sorotan utama. Kanselir Jerman Friedrich Merz, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mendampingi Zelenskyy menuju Gedung Putih untuk bertemu Trump. Agenda utama adalah membicarakan peluang kesepakatan damai dengan Rusia.
Trump menulis di Truth Social, “Presiden bisa mengakhiri perang dengan Rusia hampir seketika, jika dia mau, atau dia bisa memilih untuk melanjutkan pertempuran.” Pertemuan ini berlangsung setelah Trump bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin pekan lalu, namun pembicaraan berakhir tanpa gencatan senjata.
Di sisi lain, saham Vestas Wind dari Denmark melonjak 14,2%. Lonjakan ini dipicu aturan baru dari otoritas pajak Amerika Serikat terkait insentif proyek energi bersih. Kini, pengembang hanya bisa mendapatkan kredit pajak jika pekerjaan fisik proyek benar-benar dimulai, bukan sekadar dengan membayar 5% biaya proyek seperti aturan lama.
Sebaliknya, Commerzbank Jerman turun 3,4%. Penurunan tajam terjadi setelah Deutsche Bank menurunkan rekomendasi saham ini dari “buy” menjadi “hold”. Penurunan itu dikaitkan dengan valuasi yang dinilai sudah terlalu mahal setelah saham Commerzbank melesat tiga kali lipat dalam setahun terakhir.
Saham pengembang properti Inggris juga melemah tipis. Hal ini muncul setelah media Guardian melaporkan rencana pemerintah memberlakukan pajak baru untuk rumah dengan harga di atas £500.000 atau sekitar US$676.000.