STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa kembali rontok pada penutupan perdagangan Rabu (9/4/2025) waktu setempat, setelah sempat rebound singkat sehari sebelumnya. Indeks saham di Benua Biru kompak anjlok seiring dimulainya tarif baru dari Amerika Serikat yang ditetapkan Presiden Donald Trump.
Mengutip CNBC International, indeks Stoxx 600, yang mencakup saham-saham di seluruh Eropa ditutup anjlok 3,5%. Ini menjadi penutupan terendah sejak Januari 2024. Semua sektor ikut melemah, termasuk sektor kesehatan dan energi yang paling terpukul, masing-masing ambles 5,9% dan 5%.
Sentimen pasar semakin memburuk setelah China dan Uni Eropa melancarkan aksi balasan. China mengumumkan tarif baru sebesar 84% terhadap barang impor asal AS mulai 10 April. Sebelumnya, tarif yang dikenakan hanya 34%.
Sementara itu, Uni Eropa juga menyetujui serangkaian langkah balasan atas tarif baja dan aluminium yang dikenakan oleh AS. Akibatnya, indeks CAC 40 di Prancis terkoreksi 3,34%, DAX di Jerman turun 3%, dan FTSE 100 di Inggris melemah 2,9%.
“Pasar benar-benar ketar-ketir dengan dampak dari aksi saling balas tarif ini,” kata seorang analis pasar di London. “Pelaku pasar khawatir ini bisa memicu gelombang proteksionisme yang lebih besar.”
Di sisi lain, Trump kembali mengeluarkan pernyataan mengejutkan. Ia mengatakan akan segera menetapkan “tarif besar-besaran” terhadap produk farmasi. Selain itu, tarif untuk paket bernilai rendah dari China juga dinaikkan tiga kali lipat.
AS memberlakukan tarif baru tak lama setelah tengah malam. Salah satu yang paling mencolok adalah tarif 104% untuk impor dari China. Negara-negara lain yang juga terdampak dikabarkan sedang mempersiapkan aksi balasan masing-masing.
Kanada, misalnya, memastikan akan mengenakan tarif 25% terhadap kendaraan buatan AS. “Kami tidak akan tinggal diam,” tegas salah satu pejabat perdagangan Kanada