STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup melemah pada perdagangan Senin (13/1/2025). Sentimen investor tertekan oleh lonjakan imbal hasil obligasi global. Sementara itu, nilai tukar dolar AS mencapai level tertinggi dalam dua tahun terakhir, menambah tekanan pada pasar.
Mengutip CNBC International, indeks Stoxx 600, yang mencakup saham-saham di seluruh Eropa, turun 0,55% menjadi 508,68, dengan mayoritas sektor berada di zona merah. Indeks FTSE 100 di Inggris melemah 0,29% ke 8.224,19, DAX Jerman turun 0,41% ke 20.132,85, dan CAC 40 Prancis melemah 0,3% ke 7.408,64.
Tekanan di pasar Eropa terlihat konsisten. FTSE 100 dan CAC 40 melemah selama dua hari berturut-turut, sementara DAX sudah tertekan empat hari beruntun.
Saham Redcare Pharmacy, perusahaan asal Belanda, menjadi salah satu yang paling terpukul dengan penurunan hampir 10%. Penurunan ini dipicu oleh rencana retailer Jerman, dm-drogerie markt, untuk masuk ke sektor yang sama.
Di sisi lain, data tenaga kerja AS yang dirilis pekan lalu turut memengaruhi pasar. Nonfarm payrolls naik 256.000, jauh di atas ekspektasi 155.000. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan lebih berhati-hati dalam memangkas suku bunga.
Imbal hasil obligasi zona euro dan Inggris juga mencapai level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir, menambah tekanan pada pasar saham.
Investor kini menantikan data inflasi AS, termasuk indeks harga konsumen (CPI) yang akan dirilis Rabu dan indeks harga produsen (PPI) yang diumumkan Selasa. “Data ini akan memberikan petunjuk penting tentang langkah berikutnya Federal Reserve,” kata analis ekonomi di sebuah firma keuangan.