Rabu, Agustus 20, 2025
35 C
Jakarta

CDIA Satu-satunya Calon Emiten yang Perpanjang Masa Bookbuilding, Ini Penjelasan BEI!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) mengubah jadwal masa penawaran umum awal atau bookbuilding dalam proses penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Periode yang semula dijadwalkan berlangsung dari 2 hingga 4 Juli 2025 kini diperpanjang sampai dengan 7 Juli 2025.

Perpanjangan ini memberikan tambahan waktu bagi investor untuk memasukkan pesanan saham. Total durasi masa penawaran menjadi tujuh hari, dimulai sejak 2 Juli dan berakhir pada 7 Juli 2025.

Langkah ini menjadikan CDIA sebagai satu-satunya dari delapan calon emiten yang sedang dalam masa offering di sistem e-IPO yang melakukan penyesuaian jadwal.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna, mengatakan CDIA mengubah periode penawaran yang sebelumnya tertuang dalam prospektus pada 2–4 Juli menjadi 2–7 Juli 2025.

Nyoman menjelaskan masa penawaran umum telah diatur dalam POJK Nomor 41 Tahun 2020 tentang kegiatan penawaran umum secara elektronik. Ketentuan tersebut menyebutkan masa penawaran harus dilakukan minimum tiga hari kerja dan paling lama lima hari kerja.

Ia juga menambahkan keputusan mengenai lamanya masa penawaran merupakan bagian dari strategi perusahaan. Menurutnya, ada banyak pertimbangan yang bisa melatarbelakangi penyesuaian waktu tersebut.

“Dasar pertimbangan dalam penentuan jangka waktu penawaran umum dapat bermacam-macam antara lain pemenuhan atas target dana dihimpun, kesepakatan dengan investor khususnya investor institusional maupun strategi lainnya dari perusahaan,” kata Nyoman di Jakarta, ditulis Kamis (3/7/2025).

Ia juga menyarankan pihak yang ingin mengetahui lebih rinci alasan di balik perubahan masa offering untuk langsung menghubungi pihak perusahaan atau penjamin pelaksana emisi efek yang menangani IPO CDIA.

CDIA resmi memulai masa penawaran umum perdana saham pada 2 Juli 2025 dan akan berlangsung hingga 7 Juli 2025. Anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) milik konglomerat Prajogo Pangestu itu, telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Juni 2025.

Penjatahan saham dijadwalkan pada 7 Juli 2025, dan distribusi saham secara elektronik akan dilakukan keesokan harinya, 8 Juli 2025. Saham CDIA akan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Juli 2025.

CDIA menawarkan sebanyak 12.482.937.500 saham biasa atas nama. Jumlah ini setara dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Nilai nominal setiap saham sebesar Rp100, dengan harga penawaran Rp190 per saham.

Dari aksi korporasi ini, CDIA bakal mengantongi dana segar mencapai Rp2,37 triliun. Dana hasil IPO akan digunakan untuk mendukung pengembangan bisnis dan memperkuat struktur permodalan perusahaan.

Sekitar Rp871,75 miliar akan disalurkan melalui penyetoran modal kepada anak usaha di bidang logistik, yaitu PT Citra Sarana Internasional (CSI) dan PT Mitra Internasional Maritim (MIM). Dana yang diterima CSI akan digunakan sebagian untuk penyetoran modal ke PT Citra Maritim Indonesia (CMI), dan sisanya dipakai untuk membeli kapal serta mendanai operasional. Dana yang diterima CMI dan MIM juga akan digunakan untuk pembelian kapal dan kebutuhan operasional.

Sisa dana sekitar Rp1,48 triliun akan disalurkan melalui penyetoran modal ke anak usaha di bidang pelabuhan dan penyimpanan, yakni PT Citra Sarana Pelabuhan (CSP). Seluruh dana ini kemudian akan disalurkan CSP kepada PT Citra Canggih Pelabuhan (CCP) dalam bentuk penyertaan modal. Dana yang diterima CCP akan digunakan untuk membangun tangki penyimpanan, saluran pipa ethylene, dan fasilitas pendukung lainnya.

Jika dana hasil IPO tidak mencukupi, Perseroan sudah menyiapkan berbagai alternatif pembiayaan.

Untuk memuluskan IPO ini, CDIA telah menunjuk sejumlah perusahaan sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek atau underwriter. Henan Putihrai Sekuritas menjadi salah satu pihak yang terlibat. Selain itu, DBS Vickers Sekuritas Indonesia juga turut ambil bagian. Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. ikut serta mendukung proses ini. BNI Sekuritas pun masuk dalam jajaran underwriter. BCA Sekuritas dan OCBC Sekuritas Indonesia melengkapi daftar perusahaan yang berperan dalam proses penjaminan emisi efek tersebut.

Artikel Terkait

IHSG Balik Arah ke Zona Hijau, Naik 1,03% Berkat Sederet Saham Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Dibuka menguat di 7.874,896, Indeks Harga...

Belum Berhenti! Pengendali Serok Lagi 0,2% Saham WIFI, Kini Kuasai 54,42%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Belum berhenti. Perburuan pengendali atas saham...

Elnusa Teken Perubahan Perjanjian Kredit BNI USD70 Juta, Dananya Buat Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Direksi PT Elnusa Tbk (ELSA), telah...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru