Sabtu, September 27, 2025
27 C
Jakarta

Daaz Bara Lestari Resmi Melantai, BEI Pegang Janji Pengendali Tak Jual Sahamnya!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (11/11/2024). Perusahaan yang bergerak di sektor logam & mineral ini, menjadi emiten ke-37 yang melantai di BEI sepanjang tahun 2024. Saham DAAZ akan tercatat di Papan Utama BEI. Untuk memuluskan IPO ini, Perseroan menunjuk PT Henan Putihrai Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek tersebut.

Menurut Lidia M. Panjaitan, Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3 BEI, DAAZ sudah memenuhi semua persyaratan pencatatan. “Bursa Efek Indonesia telah menyetujui pencatatan efek PT Daaz Bara Lestari Tbk (Perseroan),” ujarnya, dalam keterbukaan informasi dikutip Senin (11/11/2024).

Lidia mengatakan, dalam prospektus penawaran umum, DAAZ berkomitmen untuk tidak mengalihkan atau menjual saham dari beberapa pihak utama. Itu seperti PT Daaz Nusantara Abadi, Zainal Abidinsyah Siregar, Erwin Sutanto, dan Irawan Sastrotanojo. “Berkomitmen untuk tidak mengalihkan sahamnya, baik sebagian atau seluruhnya, hingga delapan bulan setelah pernyataan pendaftaran menjadi efektif. Komitmen ini tertuang dalam surat pernyataan tertanggal 19 Juli 2024,” imbuhnya.

Pengendali Perseroan, Erwin Sutanto, juga berjanji untuk tidak mengalihkan kendali perusahaan selama minimal dua belas bulan setelah pernyataan pendaftaran penawaran Umum menjadi efektif. Hal ini tercantum dalam surat pernyataan yang dikeluarkan pada 21 Agustus 2024.

Selain itu, DAAZ juga tidak akan menerbitkan surat kolektif saham dalam penawaran umum perdana ini. Saham yang ditawarkan akan didistribusikan secara elektronik dan dikelola dalam penitipan kolektif oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.

Dalam aksi korporasi ini, DAAZ mencatatkan total 1.997.000.000 saham. Jumlah tersebut terdiri dari 1.697.000.000 saham milik pendiri dan 300.000.000 saham yang ditawarkan melalui Initial Public Offering (IPO). Harga saham DAAZ dipatok Rp880 per unit dengan nominal Rp100 per saham. Porsi saham yang dilepas ke publik (free float) mencapai sekitar 15,02% dari total saham. Melalui IPO ini, DAAZ berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp264 miliar.

Dana yang diperoleh dari IPO ini akan digunakan untuk berbagai keperluan strategis. Sebanyak 33,34% dari dana yang terkumpul setelah dikurangi biaya emisi akan dialokasikan untuk pengembangan perusahaan. Dari jumlah itu, 98,6% akan digunakan untuk pembelian bijih nikel. Pembelian bijih nikel ini berdasarkan perjanjian dengan dua perusahaan, PT GAG Nikel dan PT Nusajaya Persadatama Mandiri (NPM). Pembelian bijih nikel akan dilakukan secara proporsional, 30% dari GAG dan 70% dari NPM.

Selain itu, DAAZ juga mengalokasikan 1,4% dari dana IPO untuk modal kerja, yang mencakup biaya tenaga kerja dan logistik. Sebanyak 66,66% dari dana yang terkumpul akan digunakan untuk memberikan pinjaman kepada dua anak perusahaan, PT Bara Makmur Dwitama (BMD) dan PT Indo Lautan Energi (ILE).

BMD akan mendapatkan dana untuk membeli batubara sesuai perjanjian yang sudah ada, sementara ILE akan menggunakan dana untuk pembelian bahan bakar solar yang mendukung operasional mereka. Perjanjian pembelian batubara dan bahan bakar solar ini sudah terjalin dengan mitra besar kami, dan akan terus berlanjut setelah perjanjian yang ada berakhir,” kata Lidia.

Artikel Terkait

Pengendali Jual 0,2% Saham Enseval Megatrading (EPMT), Tujuannya Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), pemegang...

Dalam Sepekan IHSG Naik 0,61% ke 8.089,333, Berikut 5 Saham Top Gainers

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)...

Jelang Akhir Pekan, IHSG Naik 0,73% ke 8.099,333 Diungkit Saham BUMI, CDIA, AMMN, BREN ASII dan UNVR

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Dibuka menguat di 8.051,762, Indeks Harga...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru