STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia melonjak lebih dari 1% pada perdagangan Rabu (3/12/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (4/12/2025) WIB. Kenaikan ini terjadi setelah Rusia mengumumkan kegagalan pembicaraan dengan pejabat Amerika Serikat di Moskow. Kedua pihak tidak mencapai kompromi terkait kesepakatan damai Ukraina yang diharapkan bisa melonggarkan sanksi sektor minyak.
Mengutip CNBC International, minyak mentah Brent naik 78 sen atau 1,3% ke posisi US$63,23 per barel, di London ICE Futures Exchange.
Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) bertambah 85 sen atau 1,5% ke US$59,49 per barel, di New York Mercantile Exchange. Keduanya sempat turun lebih dari 1% pada sesi sebelumnya.
Pemerintah Rusia menyatakan kegagalan negosiasi ini terjadi setelah pertemuan selama lima jam. Pertemuan tersebut melibatkan Presiden Rusia Vladimir Putin dan utusan utama Presiden AS Donald Trump. Pasar minyak semula menunggu hasil pembicaraan ini dengan harapan adanya pencabutan sanksi terhadap perusahaan raksasa seperti Rosneft dan Lukoil.
Analis Goldman Sachs menyoroti skeptisisme pasar terhadap situasi ini dalam catatannya.
“Pasar minyak dan pasar prediksi tampaknya tidak memperhitungkan probabilitas besar untuk kesepakatan damai dalam waktu dekat dan penghapusan sanksi terhadap minyak Rusia,” ujar analis Goldman Sachs.
Situasi geopolitik semakin memanas setelah Putin menuding kekuatan Eropa menghalangi upaya perdamaian. Ia menyebut Eropa mengajukan proposal yang sama sekali tidak bisa diterima oleh Moskow.
Kekhawatiran pasokan juga muncul akibat serangan Ukraina baru-baru ini. Serangan tersebut menargetkan situs ekspor minyak di pantai Laut Hitam Rusia. Ukraina juga menghantam dua kapal tanker pengangkut minyak Rusia yang terkena sanksi pada pekan lalu. Putin menegaskan Rusia akan mengambil tindakan terhadap kapal tanker dari negara-negara yang membantu Ukraina.
Meski demikian, kenaikan harga minyak sedikit tertahan oleh data persediaan di Amerika Serikat. American Petroleum Institute (API) melaporkan peningkatan stok minyak mentah dan bahan bakar AS pekan lalu.
Stok minyak mentah dilaporkan naik sebesar 2,48 juta barel pada pekan yang berakhir 28 November. Persediaan bensin meningkat 3,14 juta barel, sedangkan persediaan disilat bertambah 2,88 juta barel. Investor kini menanti data resmi stok pemerintah dari Badan Informasi Energi AS (EIA) yang akan dirilis kemudian.
