Kamis, Oktober 16, 2025
26.7 C
Jakarta

Data IMF Bikin Kaget! Euro dan Franc Swiss Gerogoti Posisi Dolar AS Sebagai Cadangan Devisa Dunia!

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) tergerus dalam laporan terbaru Dana Moneter Internasional (IMF). Pangsa dolar dalam cadangan devisa global turun tipis menjadi 57,7% pada kuartal pertama 2025.

Mengutip CNBC International, posisi ini menurun dari 57,8% di akhir 2024. Di sisi lain, cadangan dalam bentuk euro justru naik dari 19,8% menjadi 20,1%. Ini merupakan level tertinggi euro sejak akhir 2022.

Namun yang paling mencuri perhatian adalah franc Swiss. Mata uang ini mencatat lonjakan paling tajam. Pangsa cadangan global dalam bentuk franc melonjak empat kali lipat menjadi 0,8%. Ini adalah level tertinggi sejak 1999, tahun ketika euro mulai diperkenalkan.

Pound sterling juga mencatat kenaikan dalam laporan tersebut.

Pasar valuta asing global mengalami gejolak sejak awal tahun. Dolar AS tercatat melemah hampir 4% sepanjang kuartal pertama 2025. Penurunan ini dipicu oleh perubahan kebijakan besar yang dilakukan pemerintahan Presiden Donald Trump, khususnya di bidang perdagangan, keamanan, dan ekonomi.

Tekanan terhadap dolar makin dalam di kuartal kedua. Nilainya turun lebih dari 7% setelah Trump mengumumkan tarif besar-besaran pada awal April dalam kebijakan yang disebut sebagai “Hari Pembebasan.” Meski beberapa tarif tersebut akhirnya ditunda, pasar tetap menunjukkan reaksi negatif.

Sementara itu, franc Swiss justru menjadi mata uang paling bersinar tahun ini. Nilainya menguat 14% terhadap dolar, menjadikannya salah satu aset safe haven paling dicari oleh investor global.

Meski pergerakan nilai tukar tidak selalu mencerminkan preferensi manajer cadangan devisa, tren ini kembali memunculkan perdebatan soal dominasi dolar sebagai mata uang cadangan utama dunia.

Beberapa pihak mulai melihat tanda-tanda awal dari proses “de-dolarisasi”. Namun, banyak analis sepakat bahwa pergeseran ini, jika terjadi, akan berlangsung sangat lambat.

Dari sisi nominal, klaim dalam bentuk dolar AS justru naik 1,4% secara kuartalan menjadi US$6,72 triliun. Namun, kenaikan euro lebih besar, yakni 2,6% menjadi US$2,3 triliun. Data ini juga tercatat dalam laporan COFER yang dirilis IMF pada Rabu.

Meski masih dominan, posisi dolar kini mulai mendapat tantangan dari mata uang lain di tengah ketidakpastian arah kebijakan Amerika Serikat.

Artikel Terkait

WEGE Incar Proyek IKN dan Rusun Jakarta, Pasang Target Kontrak Baru Rp3 Triliun di 2026

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) –  PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk...

Pendapatan Tumbuh, Laba Xolare Energy (SOLA) Melambung 123,091% per September 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Kinerja keuangan PT Xolare RCR Energy...

Timah (TINS) Bidik Pendapatan Rp12,26 Triliun pada 2025, Naik 12,89%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Manajemen PT Timah Tbk (TINS) membidik...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru