STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) memberikan klarifikasi atas permintaan penjelasan lanjutan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait proses pengambilalihan saham oleh Poh Holdings Pte. Ltd (POH). Perseroan buka suara soal penyesuaian harga pembelian saham pada transaksi tahap ketiga yang dilakukan POH bersama pemegang saham mayoritas.
Harga pembelian saham awalnya ditetapkan Rp19 per saham. Namun pada tahap ketiga, disepakati ada pengurangan Rp2,8 miliar karena perusahaan masih menanggung utang dan kewajiban hingga tanggal transaksi. Dengan penyesuaian ini, harga menjadi Rp12,23 per saham atau setara Rp5,05 miliar.
Sekretaris Perusahaan NINE, Zainal Abidin, menjelaskan alasan penyesuaian ini. “Penyesuaian harga dilakukan pada tahap ketiga karena berdasarkan kesepakatan bersama, pembeli hanya diwajibkan membayar penuh harga pembelian awal tahap ketiga setelah semua utang dan kewajiban perusahaan sasaran per 30 Juni 2025 diselesaikan atau dialihkan kepada pihak ketiga,” ujarnya dalam keterbukaan informasi dikutip Sabtu (27/9/2025).
Zainal menegaskan utang tersebut belum sepenuhnya diselesaikan saat transaksi tahap ketiga berlangsung. Karena itu, POH dan pemegang saham mayoritas sepakat menurunkan harga pembelian saham.
Terkait perjanjian hukum, Zainal memastikan sudah ada dokumen resmi yang mengatur soal ini. “Terdapat Perjanjian Penyelesaian dan Perjumpaan Utang antara Poh Group Pte. Ltd. dengan Noprian Fadli sebagai penerima kuasa dari Heddy Kandou tanggal 16 September 2025,” kata Zainal.
Ia menambahkan perjanjian itu menjadi dasar penyesuaian harga yang disepakati para pihak. “Perjanjian Penyelesaian dan Perjumpaan Utang (Debt Settlement and Offset Agreement) tanggal 16 September 2025 terlampir,” jelasnya.
Zainal juga menegaskan penyesuaian harga tidak dilakukan sejak awal karena sudah ada kesepakatan teknis antara pihak pembeli dan penjual. Menjelang tahap ketiga, utang perusahaan belum selesai sehingga pengurangan harga baru diterapkan.
Dengan penyesuaian ini, nilai transaksi saham tahap ketiga dipastikan berubah signifikan dari rencana awal.