STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia berakhir melesat tinggi pada penutupan perdagangan Jumat (7/7/2023) waktu setempat atau Sabtu (8/7/2023) WIB. Menguatnya akhir perdagangan harga komoditas ini dipicu oleh pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS).
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus 2023 ditutup melambung US$2,06 (2,9%) menjadi US$73,86 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September 2023 berakhir meroket US$1,95 (2,6%) menjadi US$78,47 per barel di London ICE Futures Exchange.
Indeks dolar AS anjlok ke titik terendah dalam dua pekan terakhir setelah data Departemen Ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang dirilis pada Jumat (07/07/2023) waktu setempat. Dari data terbaru tersebut terungkap bahwa pertumbuhan lapangan pekerjaan di AS pada Juni 2023 lebih lambat dari ekspektasi para pelaku pasar. Jumlah tenaga kerja (nonfarm payrolls) AS tercatat naik 209 ribu pada Juni. Sementara itu, data jumlah tenaga kerja Mei direvisi lebih rendah menjadi 306 ribu, bukan 339 ribu seperti yang dilaporkan sebelumnya.
Pelemahan nilai tukar dolar AS membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi lebih murah bagi pemilik dana dalam mata uang lain.
