STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Rabu (9/4/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (10/4/2025) WIB. Dolar AS tiba-tiba bangkit melawan mata uang safe haven seperti yen Jepang dan franc Swiss. Hal ini terjadi setelah Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan jeda 90 hari atas tarif baru untuk beberapa mitra dagang, meskipun ia tetap menaikkan bea masuk terhadap barang-barang dari China.
Mengutip CNBC International, Trump mengatakan, Rabu waktu setempat, bahwa ia telah menyetujui penundaan selama 90 hari untuk tarif “resiprokal” sebesar 10%. Namun, ia juga langsung menaikkan tarif terhadap produk asal China menjadi 125%, berlaku seketika.
Sebelumnya, dolar AS sempat melemah karena tarif baru tersebut mulai diberlakukan pada Rabu. Dalam daftar tarif itu, barang-barang dari China dikenakan bea masuk yang sangat besar, yakni mencapai 104%.
China pun langsung bereaksi. Negeri Tirai Bambu itu membalas dengan tarif 84% terhadap produk asal AS yang mulai berlaku Kamis. Negara-negara Uni Eropa juga tak tinggal diam. Mereka menyetujui langkah balasan pertama terhadap kebijakan tarif dari AS pada hari yang sama.
Pasar keuangan langsung bereaksi atas langkah Trump yang tak terduga ini. Dolar AS menguat 0,3% terhadap yen ke posisi 146,765. Terhadap franc Swiss, dolar AS naik 0,45% ke level 0,8500 franc.
“Setelah pasar berhasil memberi tekanan pada pemerintah, jeda yang diumumkan ini kemungkinan besar akan diperpanjang lebih dari 90 hari,” ujar Karl Schamotta, Kepala Strategi Pasar di Corpay, dalam catatan untuk investor.