STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Dolar AS melemah pada penutupan perdagangan Jumat (23/1/2025) waktu setempat atau Jumat pagi (24/1/2025) WIB. Penurunan ini dipicu oleh pernyataan Presiden Donald Trump yang mendesak penurunan suku bunga. Namun, Trump tidak memberikan kejelasan mengenai kebijakan tarif yang diharapkan pasar. Kini, para pelaku pasar menantikan keputusan dari sejumlah bank sentral global yang akan diumumkan dalam waktu dekat.
Mengutip CNBC International, indeks dolar, yang mengukur kekuatan dolar terhadap beberapa mata uang utama, turun 0,19% ke level 108,06. Sementara itu, euro menguat 0,14% menjadi US$1,0422. Pada Senin, dolar AS sempat terjatuh hingga 1,2%, penurunan harian terbesar sejak November 2023, setelah Trump tidak mengumumkan tarif yang sudah dinanti pasar.
Dalam pidatonya di Davos, Swiss, Trump mengimbau negara-negara untuk menurunkan suku bunga dan mengancam akan mengenakan tarif jika produk mereka dibuat di luar AS. Meski sering membahas tarif, Trump kembali tidak memberikan rincian tentang kebijakan tersebut.
“Kami belum memiliki informasi yang benar-benar pasti, jadi sampai ada kepastian, volatilitas pasar kemungkinan akan terus terjadi,” kata David Eng, Penasihat Investasi di Sonora Wealth Group, Vancouver.
Investor kini menunggu keputusan suku bunga dari Bank of Japan, Federal Reserve AS, dan European Central Bank (ECB). Bank of Japan diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada pertemuannya Jumat ini. Sementara itu, ECB diprediksi akan memangkas suku bunga pekan depan dengan peluang sebesar 96%, menurut data pasar.
Data ekonomi AS menunjukkan sedikit kenaikan aplikasi tunjangan pengangguran pekan lalu, yang menandakan adanya pertumbuhan lapangan kerja yang stabil pada Januari. Meski demikian, penguatan ekonomi AS tidak cukup untuk mendukung dolar di tengah ketidakpastian kebijakan perdagangan.
Sterling naik 0,31% menjadi US$1,2354, sementara peso Meksiko menguat 0,92% terhadap dolar di level 20,329. Dolar Kanada juga menguat 0,16% menjadi C$1,435. Bank sentral Kanada diperkirakan akan memangkas suku bunga dalam pertemuan pekan depan setelah inflasi bulan ini berada di bawah target 2%.
Di Asia, yen Jepang menguat 0,33% terhadap dolar ke level 155,99. Dolar AS sedikit naik 0,06% menjadi 7,282 terhadap yuan offshore China. Pemerintah China juga mengumumkan rencana investasi besar-besaran menggunakan dana dari asuransi milik negara untuk memperkuat pasar saham mereka.
Ketidakpastian kebijakan Trump, terutama soal tarif, terus membuat pasar gelisah. Meskipun Trump sempat menyebutkan tarif 10% untuk barang impor dari China mulai 1 Februari, serta ancaman tarif 25% untuk Kanada dan Meksiko, detail kebijakan tersebut masih belum jelas. Pelaku pasar memperkirakan 1 April bisa menjadi tanggal penting untuk pengumuman kebijakan tarif yang lebih rinci.