Rabu, November 12, 2025
30.9 C
Jakarta

Dolar Melemah, Pasar Masih Wait and See soal Ketidakpastian Tarif

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap sejumlah mata uang utama pada penutupan perdagangan Senin (5/5/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (6/5/2025) WIB. Pasar terlihat gelisah menimbang ketidakpastian kebijakan tarif yang kembali ditegaskan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Mengutip CNBC International, greenback, julukan dolar AS, turun tajam terhadap yen Jepang dan euro. Bahkan, terhadap dolar Taiwan, dolar AS jatuh ke rekor terendah di level 28,8150. Pelemahan ini terjadi di tengah spekulasi bahwa Taiwan membiarkan mata uangnya menguat sebagai bagian dari kesepakatan dagang dengan AS, atau setidaknya tak berniat melakukan intervensi.

Dolar Australia juga ikut menguat terhadap dolar AS. Nilainya sempat menyentuh US$0,64935, tertinggi sejak Desember tahun lalu.

Marc Chandler, Kepala Strategi Pasar di Bannockburn Global Forex, menyebut pelemahan dolar AS sebagian disebabkan aksi jual investor di Asia. “Dolar dijual di Asia sebagian karena kekhawatiran akan adanya tarif semikonduktor oleh AS yang bisa diumumkan secepatnya hari Rabu,” ujarnya.

Chandler juga mengatakan ada pembicaraan bahwa AS bisa menekan apresiasi mata uang di Asia Timur dalam negosiasi dagang bilateral.

Trump sendiri kembali menyatakan dukungannya pada kebijakan tarif dalam sebuah wawancara hari Minggu. Ia mengatakan bea masuk atas impor akan membuat rakyat AS semakin kaya. Trump juga mengumumkan tarif baru sebesar 100% untuk film yang diproduksi di luar negeri.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada hari Senin membela kebijakan tarif Trump. Ia menekankan bahwa agenda ekonomi yang lebih luas, termasuk pemotongan pajak, akan membawa pertumbuhan jangka panjang.

Namun pasar tampaknya mulai kehilangan kepercayaan. “Pasar terganggu oleh kenyataan bahwa Trump tidak bergeser dari pendiriannya soal tarif,” kata Juan Perez, Direktur Perdagangan di Monex USA, Washington.

Menurut Perez, kekacauan di pasar membuat dolar AS tertekan. “Saya rasa kita kembali ke suasana hati yang buruk dan ide bahwa pasar AS tidak lagi bisa diandalkan seperti dulu. Ini terlihat jelas di pasar Treasury.”

Terhadap yen Jepang, dolar AS turun 0,73% ke 143,885. Terhadap franc Swiss, dolar AS juga melemah 0,50% ke posisi 0,82255.

Trump menyatakan tidak akan mencopot Ketua The Federal Reserve Jerome Powell, namun kembali menyerukan penurunan suku bunga dan menyebut Powell sebagai “kaku”.

The Fed dijadwalkan bertemu pada hari Rabu dan diperkirakan tetap mempertahankan suku bunga usai rilis laporan ketenagakerjaan Maret yang solid.

Peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada bulan Juni kini hanya tersisa 37%, turun dari 64% sebulan lalu. Goldman Sachs dan Barclays bahkan memundurkan prediksi pemangkasan suku bunga dari Juni ke Juli.

Sempat ada angin segar ketika dolar AS memangkas kerugian terhadap yen, usai rilis laporan dari Institute for Supply Management yang menunjukkan pertumbuhan sektor jasa AS pada April lebih tinggi dari perkiraan. Sektor ini menyumbang dua pertiga dari ekonomi AS.

Pasar di Tiongkok daratan tutup, tetapi yuan di pasar offshore menguat ke level tertinggi dalam hampir enam bulan di 7,1831 per dolar. Investor memperkirakan Beijing akan membiarkan yuan menguat dalam rangka negosiasi dagang dengan Washington. Yuan terakhir tercatat naik 0,12% ke 7,2014 per dolar.

Di Eropa, euro naik 0,15% ke US$1,131600, sedangkan pound Inggris naik 0,21% ke US$1,32950. Bank of England dijadwalkan menggelar rapat kebijakan pada Kamis dan diperkirakan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin ke 4,25%.

Bank sentral Norwegia dan Swedia juga akan bertemu pekan ini. Keduanya diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Metrodata Suntik Rp150 Miliar ke Anak Usaha untuk Genjot Bisnis Solusi dan Konsultasi

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) menambah...

Pendapatan dan Laba ITMG Kompak Turun per September 2025, Ini Penyebabnya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)...

Kinerja Positif,  Laba Triniti Land (TRIN) Melonjak 150% per September 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Perintis Triniti Properti Tbk atau...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru