Kamis, Oktober 16, 2025
27.1 C
Jakarta

Efek Ucapan Trump: Dolar AS Menguat, Real Brasil Terjun Bebas, Bitcoin Nyaris Pecah Rekor!

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) melonjak pada penutupan perdagangan Kamis (10/7/2025) waktu setempat atau Jumat pagi (11/7/2025) WIB. Pasar global tampaknya mulai tenang menanggapi serangan tarif terbaru dari Presiden AS Donald Trump. Namun, kondisi berbeda terjadi di Brasil.

Mengutip CNBC International, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan mata uang terhadap enam mata uang utama dunia, naik 0,52% ke level 97,887. Kenaikan ini menghapus pelemahan 0,2% yang terjadi sehari sebelumnya.

Kinerja dolar menguat meski hasil lelang obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun pada Rabu menunjukkan permintaan tinggi. Hal ini sempat menurunkan imbal hasil dan menekan narasi “jual aset AS” yang sempat ramai awal tahun ini.

Sementara itu, euro turun 0,47% menjadi US$1,167. Pound sterling juga melemah 0,4% ke level US$1,354. Dolar AS pun menguat terhadap mata uang safe haven seperti yen Jepang dan franc Swiss. Terhadap yen, dolar naik 0,3% ke 146,735, dan terhadap franc Swiss menguat 0,54% ke 0,798.

Namun situasi jauh berbeda terjadi di Brasil. Ancaman tarif 50% dari Trump membuat real anjlok hingga 2,8% dalam semalam ke 5,6047 per dolar AS. Ini adalah posisi terendah sejak 6 Juni 2025.

“Brasil sebenarnya salah satu dari sedikit negara yang mengalami defisit perdagangan dengan AS,” kata Michael Pfister, analis valuta asing di Commerzbank. “Ini bukan hanya mengkhawatirkan bagi real Brasil, tapi juga dolar AS. Tidak ada yang tahu negara mana yang akan jadi target berikutnya,” ujarnya.

Trump sebelumnya hanya merencanakan tarif dasar 10% untuk Brasil. Namun, kebijakan itu diperberat karena alasan politik. Ia menyinggung soal perlakuan terhadap mantan Presiden Jair Bolsonaro, yang sedang diadili atas tuduhan merencanakan kudeta terhadap Presiden Luiz Inacio Lula da Silva pada Januari 2023.

Kendati begitu, beberapa analis menilai pasar mulai terbiasa dengan pola kebijakan Trump. “Pasar masih mencerna kejutan tarif ini, tapi ada keraguan untuk menebak langkah Trump berikutnya,” ujar Francesco Pesole, ahli strategi FX di ING. Ia menambahkan, “Sebagian besar pelaku pasar percaya Trump tidak akan menyerang China dengan tarif baru dan akan mencapai kesepakatan dengan Uni Eropa.”

Dokumen risalah dari rapat The Fed terbaru turut memberi dorongan ke dolar. Sebagian besar pejabat The Fed sepakat pemangkasan suku bunga kemungkinan dilakukan akhir tahun ini.

Di tengah suasana pasar yang lebih tenang, investor mulai berburu aset berisiko. Saham Nvidia bahkan menyentuh valuasi US$4 triliun. Di sisi lain, Bitcoin juga mencetak rekor baru.

Harga Bitcoin naik 0,15% ke sekitar US$110.945. Sempat menyentuh rekor tertinggi di US$111.988,90 pada malam sebelumnya. “Rekor baru ini muncul karena sentimen risiko yang membaik,” tulis analis IG, Tony Sycamore.

Sementara itu, Trump tetap membuka kemungkinan perpanjangan tenggat tarif hingga lewat 1 Agustus jika negara-negara terkait menyampaikan proposal yang meyakinkan.

India disebut-sebut mendekati kesepakatan dengan AS. Uni Eropa juga dikabarkan bergerak menuju perjanjian kerangka kerja dagang.

Artikel Terkait

WEGE Incar Proyek IKN dan Rusun Jakarta, Pasang Target Kontrak Baru Rp3 Triliun di 2026

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) –  PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk...

Pendapatan Tumbuh, Laba Xolare Energy (SOLA) Melambung 123,091% per September 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Kinerja keuangan PT Xolare RCR Energy...

Timah (TINS) Bidik Pendapatan Rp12,26 Triliun pada 2025, Naik 12,89%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Manajemen PT Timah Tbk (TINS) membidik...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru