STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Ekonomi Indonesia pada 2024 tumbuh sebesar 5,03%. Angka ini, sedikit melambat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 5,05%. Pertumbuhan ini diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) yang mencapai Rp22.139,0 triliun. Sementara itu, PDB per kapita mencapai Rp78,6 juta atau setara dengan US$4.960,3.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), dari sisi produksi, sektor Jasa Lainnya mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 9,80%. Sementara itu, dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) mengalami lonjakan tertinggi sebesar 12,48%.
BPS mencatat, pada triwulan IV-2024, ekonomi Indonesia tumbuh 5,02% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Lapangan Usaha Jasa Lainnya kembali mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 11,36%. Sementara itu, dari sisi pengeluaran, ekspor barang dan jasa mengalami kenaikan 7,63%.
Jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, ekonomi hanya tumbuh 0,53%. Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 16,63%. Sementara itu, belanja pemerintah melonjak 38,58%, menjadi komponen pengeluaran yang paling tinggi pertumbuhannya.
Pulau Jawa masih mendominasi perekonomian nasional dengan kontribusi 57,02%. Namun, pertumbuhannya hanya mencapai 4,92%, lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi nasional.
Meskipun terjadi perlambatan, ekonomi Indonesia masih tumbuh stabil di atas 5%. Namun, perlu diwaspadai faktor-faktor yang bisa mempengaruhi pertumbuhan ke depan, seperti kebijakan pemerintah, kondisi global, serta daya beli masyarakat.