STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- Kinerja keuangan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) anjlok pada 2023 . Sejumlah pos keuangan penting Perseroan mengalami kemerosotan cukup dalam. Seperti kinerja laba, pendapatan usaha, maupun ekuitas Perseroan yang masih negatif setidaknya pada tahun buku 2023 silam. Bahkan realitas ini membuat akuntan publik yang mengaudit laporan keuangan Perseroan meragukan kelangsungan usaha perusahaan konstruksi tersebut.
Berdasarkan laporan keuangan 2023 yang dipublikasikan, Jumat (29/3/2024), WSBP hanya meraih laba Rp6,3 miliar (Rp0,16 per saham) pada 2023, anjlok 99,1% jika dibanding Rp675,76 miliar (Rp27,55 per saham) pada 2022.
Anjloknya laba Perseroan antara lain disebabkan oleh pendapatan bersih WSBP yang merosot 28,1% menjadi Rp1,48 triliun, dari Rp2,06 triliun pada tahun 2022. Pendapatan jasa konstruksi WSBP anjlok 55,2% secara tahunan menjadi Rp367,35 miliar pada 2023. Begitu juga penjualan produk precast terpangkas 34,9% secara tahunan menjadi Rp540,39 miliar. Hanya penjualan produk readymix dan quarry yang naik 41,2% secara tahunan menjadi Rp579,8 miliar pada 2023.
Manajemen WSBP mampu menekan turun beban pokok pendapatan sebesar 28,4% menjadi Rp1,25 triliun pada 2023, dari Rp1,75 triliun tahun 2022. Akan tetapi, laba kotor Perseroan terpangkas 24,72% jadi Rp229 miliar, dibanding Rp304,22 miliar pada tahun 2022.
Perseroan juga masih mencatatkan defisiensi modal atau ekuitas negatif sebesar Rp664,49 miliar pada 2023. “Ini menunjukkan adanya ketidakpastian material yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya,” tulis Bambang Karunawan, Akuntan Publik dalam audit yang disampaikan ke BEI, Jumat (29/3/2024).
Seperti diketahui, manajemen WSBP telah melakukan berbagai upaya untuk bisa keluar dari ekuitas negatif yang menderita emiten BUMN konstruksi tersebut. Seperti, memaksimalkan penyelesaian sisa nilai kontrak tahun 2022 yang belum diselesaikan senilai Rp1,1 triliun pada tahun 2023.
Selain itu, WSBP melakukan konversi utang dan obligasi ke ekuitas sesuai amanat putusan homologasi guna memperbaiki ekuitas. Meski demikian, terobosan yang ditempuh oleh Perseroan belum membuahkan hasil maksimal. Ini tampak dari modal negatif yang masih menggaluti Perseroan hingga akhir 2023. Memang terjadi penurunan ekuitas negatif tapi WSBP belum aman.