STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali mencetak rekor pada perdagangan Senin (22/9/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (23/9/2025) WIB. Sentimen pasar didorong ekspektasi kuat atas pemangkasan suku bunga lanjutan oleh bank sentral Amerika Serikat.
Mengutip CNBC International, harga emas spot naik 1,1% menjadi US$3.723,81 per troy ounce, setelah sempat menyentuh level tertinggi baru di US$3.726,19. Kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup melonjak 1,4% ke US$3.758,40.
“Saya memperkirakan emas akan kembali mencetak rekor baru pekan ini seiring pejabat The Fed memberi sinyal pemangkasan suku bunga lebih lanjut, meski kecepatannya tetap bergantung pada data,” kata Analis UBS Giovanni Staunovo.
Sejumlah pejabat Federal Reserve dijadwalkan berbicara pekan ini. Investor menunggu pernyataan mereka untuk membaca arah kebijakan moneter, termasuk pidato penting Ketua The Fed Jerome Powell pada Selasa.
Pasar juga menanti rilis data inflasi inti belanja konsumsi pribadi AS pada Jumat. Angka ini menjadi salah satu acuan utama The Fed dalam menentukan langkah selanjutnya.
Pekan lalu, The Fed memangkas suku bunga untuk pertama kalinya sejak Desember, sebesar 25 basis poin. Bank sentral juga memberi sinyal ruang terbuka untuk pelonggaran lanjutan.
Ekspektasi investor kini mengarah pada dua kali lagi pemangkasan suku bunga masing-masing 25 basis poin, yakni pada Oktober dengan peluang 93% dan Desember sebesar 81%, mengacu pada CME FedWatch Tool.
“Faktor pendorong emas kini mulai bergeser. Selama ini didukung bank sentral dan permintaan dari Asia, sekarang investor Barat juga mulai masuk, terlihat dari kepemilikan emas di ETF yang meningkat karena ekspektasi penurunan suku bunga AS,” tambah Staunovo.
Sepanjang tahun ini, emas sudah naik lebih dari 40%. Lonjakan tersebut dipicu ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global, pembelian emas oleh bank sentral, serta pelonggaran kebijakan moneter.
Secara teknikal, emas spot berpotensi menguji resistance di level US$3.705 per troy ounce. Jika menembusnya, harga bisa melaju ke kisaran US$3.719 hingga US$3.739.
“Kami masih melihat potensi kenaikan lebih lanjut. Emas diperkirakan bisa mencapai US$3.900 pada pertengahan 2026,” ujar Staunovo.