STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia anjlok tajam pada akhir perdagangan Jumat (17/10/2025) waktu setempat atau Sabtu pagi (18/10/2025) WIB. Sebelumnya, harga emas sempat menembus rekor tertinggi sepanjang masa di atas US$4.300 per ons. Namun, penguatan dolar Amerika Serikat dan pernyataan Presiden AS Donald Trump membuat harga logam mulia ini berbalik turun.
Mengutip CNBC International, harga emas spot turun 2,6% menjadi US$4.211,48 per ons setelah sempat menyentuh level tertinggi di US$4.378,69 pada awal sesi. Emas berjangka AS untuk pengiriman Desember juga melemah 2,1% ke US$4.213,30 per ons.
Sebelumnya, emas berada di jalur menuju kenaikan mingguan terbesar sejak krisis keuangan global 2008 setelah kebangkrutan Lehman Brothers. Namun, penguatan dolar sebesar 0,1% membuat emas berdenominasi dolar menjadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
Penurunan harga emas terjadi setelah Donald Trump melunak dalam pernyataannya terkait rencana tarif 100% terhadap China. Ia menegaskan kebijakan tersebut tidak akan berkelanjutan dan mengonfirmasi rencana pertemuan dengan Presiden China dalam waktu dekat untuk meredakan ketegangan dagang.
“Saya rasa nada Trump yang lebih berdamai setelah pengumuman awal soal tarif 100% membuat perdagangan logam mulia sedikit kehilangan tenaga,” ujar Tai Wong, pedagang logam independen.
Meski terkoreksi di akhir pekan, emas masih mencatat kenaikan mingguan sekitar 4,8%. Sepanjang tahun ini, harga emas telah melonjak lebih dari 64% didorong ketegangan geopolitik, pembelian besar-besaran oleh bank sentral, arus dana ke reksa dana emas, serta ekspektasi penurunan suku bunga AS.
Suki Cooper, Kepala Riset Komoditas Global di Standard Chartered Bank, memperkirakan harga emas rata-rata bisa mencapai US$4.488 pada 2026. “Kami melihat masih ada potensi kenaikan lebih lanjut didorong faktor struktural yang menopang pasar,” katanya.
HSBC juga menaikkan proyeksi harga emas rata-rata 2025 sebesar US$100 menjadi US$3.455 per ons dan memperkirakan harga akan menembus US$5.000 per ons pada 2026.
Di sisi lain, permintaan emas fisik di Asia tetap tinggi meski harga mencetak rekor baru. Di India, premi emas bahkan mencapai level tertinggi dalam satu dekade menjelang musim festival.
Pergerakan logam mulia lainnya juga ikut tertekan. Harga perak spot turun 5,6% menjadi US$51,20 per ons setelah sempat menyentuh rekor US$54,47. Meski begitu, perak masih menutup minggu ini dengan kenaikan sekitar 2%.
