Rabu, Agustus 6, 2025
32.2 C
Jakarta

Emas Dunia Naik Tajam! Ketegangan Geopolitik dan Kebijakan Suku Bunga Bikin Harga Meroket!

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas mengalami lonjakan signifikan pada penutupan perdagangan Selasa (10/12/2024) waktu setempat atau Rabu pagi (11/12/2024) WIB, dan mencapai level tertinggi dalam dua minggu terakhir. Kenaikan ini dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik di Timur Tengah serta ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan kembali memangkas suku bunga minggu depan.

Mengutip CNBC International, harga emas spot naik 1,3% menjadi US$2.692,32 per ons. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS juga tercatat menguat 1,2% dan ditutup di angka US$2.718,40.

Peter Grant, Wakil Presiden Zaner Metals, mengatakan bahwa ketegangan di Timur Tengah membuat banyak investor beralih ke emas sebagai aset aman. “Selain itu, perhatian juga tertuju pada pelonggaran kebijakan moneter global. Kita akan melihat pemotongan suku bunga dari Bank of Canada, ECB, dan SNB minggu ini, dan kemungkinan besar The Fed juga akan menurunkan suku bunga minggu depan,” ujarnya.

Pasar kini sedang menunggu data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang akan dirilis pada Rabu (11/12). Survei Reuters memperkirakan CPI akan naik 0,3% pada November. Data ini sangat penting karena dapat memengaruhi keputusan The Fed mengenai suku bunga.

Fawad Razaqzada, analis pasar di Forex.com, menilai bahwa meskipun data CPI diperkirakan tidak akan berdampak besar pada emas, jika hasilnya lebih tinggi dari yang diperkirakan, kemungkinan pemotongan suku bunga pada awal 2025 akan berkurang.

Setelah dua kali pemotongan suku bunga sepanjang tahun ini, para trader memperkirakan ada peluang 86% bahwa The Fed akan kembali menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 17-18 Desember mendatang, menurut alat CME FedWatch.

Emas memang dikenal sebagai aset yang aman di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik. Biasanya, harga emas cenderung naik saat suku bunga lebih rendah.

Selain itu, kebijakan moneter yang lebih longgar dari China untuk tahun depan juga memberikan dampak positif pada harga emas. China, sebagai konsumen emas terbesar di dunia, berencana untuk melonggarkan kebijakan moneter dan menerapkan kebijakan fiskal yang lebih proaktif.

Razaqzada menambahkan, “Setiap pengumuman besar dari China, terutama menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, dapat memberikan dorongan tambahan bagi harga emas. Permintaan perhiasan biasanya meningkat pada periode tersebut.”

Di pasar logam mulia lainnya, harga perak (spot silver) naik 0,7% menjadi US$32,04 per ons, sementara harga platinum menguat 0,5% menjadi US$940,90. Namun, harga palladium turun 0,4% menjadi US$969,52.

Artikel Terkait

Harga Emas Mandek, Dolar AS Masih Terlalu Kuat

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia bergerak stabil pada akhir...

Harga Minyak Turun, Pasar Waspadai Kenaikan Produksi OPEC+ dan Ancaman Trump ke India

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia kembali ditutup...

Harga Emas Melesat 2%, Investor Yakin The Fed Akan Turunkan Suku Bunga Lebih Cepat

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia menguat tajam pada akhir...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru