STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali mencapai rekor tertinggi pada penutupan perdagangan hari Selasa (29/10/2024) waktu setempat atau Rabu pagi (30/10/2024) WIB. Lonjakan ini dipicu oleh ketidakpastian seputar pemilihan presiden AS dan konflik yang terus berlangsung di Timur Tengah.
Mengutip CNBC International, emas spot mencatat kenaikan 0,9% menjadi US$2.766,00 per ons pada pukul 10:17 pagi ET (14:17 GMT). Bahkan, harga emas sempat menyentuh level tertinggi baru di US$2.771,61. Di sisi lain, kontrak emas berjangka AS juga mengalami kenaikan 0,9% dan ditutup pada US$2.779,50.
Kenaikan harga emas ini didorong oleh harapan akan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve. Emas sangat diminati dalam situasi suku bunga rendah karena dianggap sebagai pelindung dari volatilitas pasar. Sejak awal tahun, harga emas telah melonjak lebih dari 34%.
Peter Grant, Wakil Presiden dan Kepala Strategi Logam di Zaner Metals, menjelaskan bahwa permintaan emas semakin meningkat akibat ketegangan geopolitik dan ketidakpastian politik yang berkepanjangan. Ia menyebutkan, “Jepang juga kini menjadi sorotan setelah pemilu akhir pekan lalu menambah ketidakpastian di kawasan.”
Di AS, mantan Presiden dari Partai Republik, Donald Trump, bersaing ketat dengan Wakil Presiden Demokrat, Kamala Harris, menuju kursi kepresidenan. Situasi ini menambah ketidakpastian di pasar global.
Sementara itu, di Gaza, kementerian kesehatan melaporkan bahwa setidaknya 93 warga Palestina dilaporkan tewas dan hilang akibat serangan Israel di utara Gaza.
Investor saat ini menunggu serangkaian data ekonomi, termasuk data ketenagakerjaan ADP pada Rabu, Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS pada Kamis, dan laporan gaji pada Jumat. Semua data ini diharapkan memberikan gambaran lebih jelas mengenai kebijakan Fed, yang akan membuat keputusan suku bunga pada 7 November mendatang.
Pasar memprediksi hampir 100% kemungkinan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Fed bulan depan. Han Tan, Kepala Analis Pasar di Exinity Group, menyatakan bahwa harga emas kemungkinan akan terus melambung dan bisa mencapai US$2.800 dalam beberapa hari mendatang. “Ini terutama jika risiko pemilu AS terus membebani sentimen pasar,” tuturnya.
Meski harga emas mencapai rekor tertinggi, para pembeli di India, konsumen emas terbesar kedua di dunia, tetap melanjutkan pembelian. Mereka bersiap untuk merayakan festival Dhanteras dan Diwali.
Selain emas, harga perak juga meningkat 2,2% menjadi US$34,45 per ons. Harga platinum naik 1,8% menjadi US$1.051,10, sementara palladium meningkat 0,5% menjadi US$1.224,25. Kenaikan ini terjadi setelah palladium mencapai level tertinggi dalam sepuluh bulan akibat kekhawatiran sanksi terhadap Rusia, produsen utama logam tersebut.