STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali mencatatkan kenaikan pada penutupan perdagangan Kamis (29/8/2024) waktu setempat atau Jumat pagi (30/8/2024) WIB. Investor semakin yakin bahwa Federal Reserve akan segera memangkas suku bunga pada bulan September. Fokus pasar saat ini tertuju pada data inflasi di AS, yang akan menjadi petunjuk seberapa besar pemangkasan suku bunga yang akan dilakukan.
Mengutip CNBC International, harga emas spot naik 0,91%, mencapai US$2.525,12 per ons. Sementara itu, kontrak emas berjangka AS meningkat 0,82%, ditutup pada US$2.558,60 per ons.
Menurut Everett Millman, Kepala Analis Pasar di Gainesville Coins, pasar sudah memprediksi bahwa pemangkasan suku bunga akan terjadi. Pertanyaan yang tersisa adalah seberapa besar pemangkasan yang akan dilakukan oleh The Fed. Millman juga memperkirakan bahwa harga emas kemungkinan besar akan bergerak stabil hingga pertemuan The Fed berikutnya, tetapi dukungan kuat terhadap emas masih ada karena situasi geopolitik yang tidak menentu.
Di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, emas selalu menjadi pilihan investasi aman bagi para investor. Peristiwa seperti ketegangan di Timur Tengah, termasuk laporan dari militer Israel yang menyebut pasukannya membunuh lima militan Palestina di sebuah masjid di Tulkarm, menambah dorongan bagi emas sebagai aset yang lebih stabil.
Data ekonomi AS yang dirilis sebelumnya menunjukkan bahwa klaim pengangguran awal turun pekan lalu. Meskipun demikian, Departemen Tenaga Kerja AS menambahkan bahwa tingkat pengangguran di bulan Agustus mungkin tetap tinggi. Ketua The Fed, Jerome Powell, minggu lalu juga mengisyaratkan bahwa pemangkasan suku bunga sudah semakin dekat, terutama karena kekhawatiran terhadap pasar tenaga kerja.
Saat ini, para trader memperkirakan ada kemungkinan 65,5% bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) pada bulan September. Bahkan, ada 34,5% kemungkinan bahwa pemangkasan bisa lebih besar, hingga 50 bp, berdasarkan data dari CME FedWatch Tool. Investor kini menantikan laporan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), yang menjadi ukuran inflasi favorit The Fed, yang akan dirilis hari Jumat.
Menurut Julia Khandoshko, CEO dari broker Eropa Mind Money, jika laporan inflasi tersebut positif, ini akan semakin memperkuat argumen untuk pemangkasan suku bunga pada September, yang tentunya akan mendorong harga emas naik lebih tinggi lagi.
Sementara itu, perak spot juga naik 1,2% menjadi US$29,47. Platinum menguat 1,6% ke angka US$944,65, dan paladium melonjak 3,3% menjadi US$977,00. Pasar logam mulia sedang menunjukkan momentum yang kuat di tengah ketidakpastian global.