Selasa, Agustus 5, 2025
32.8 C
Jakarta

Emiten Industri Kesehatan (OMED) Mulai Ekspor ke AS pada 2026, Pendapatan Tumbuh 5,25%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED), emiten industri kesehatan membukukan pendapatan sebesar Rp925,8 miliar pada semester I 2025. Hasil ini naik 5,25% dibandingkan pendapatan OMED di periode yang sama tahun 2024.

Di tengah dinamika rantai pasok global dan ekspansi ke pasar internasional, OMED mampu mencatat kinerja solid sepanjang semester I 2025. EBITDA OMED naik 3,63% menjadi Rp195,2 miliar, dengan margin yang tetap kuat di 21,1%. Ini menandakan keberhasilan Perseroan menjaga efisiensi di tengah ekspansi dan kondisi pasar yang berubah.

Louis Hartanto, Direktur Sales and Marketing OMED, menyampaikan, laba bersih OMED tumbuh 6,50% menjadi Rp154,7 miliar, dengan kenaikan margin dari 16,2% menjadi 16,7%.

Volume penjualan juga meningkat sebesar 7,95% YoY, seiring meningkatnya permintaan pada segmen Diagnostic and Equipment (+84,87%), Biotech and Lab (+23,98%), serta Wound Care (+11,93%). Segmen Disposable and Consumables, yang tetap menjadi ujung tombak penjualan perusahaan, turut mencatat pertumbuhan solid sebesar 6,78%.

Kinerja ekspor menjadi salah satu pencapaian menonjol pada periode ini, dengan mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 133,4% menjadi Rp3,3 miliar. Ini didorong oleh permintaan tinggi dari Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Amerika Latin.

“Capaian ini mencerminkan kesiapan OMED untuk mendorong ekspansi internasional secara lebih agresif,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (03/8/2025).

Ke depan, potensi ekspor semakin terbuka lebar berkat kebijakan bilateral terbaru antara Indonesia dan AS yang menurunkan tarif impor alat kesehatan dari Indonesia menjadi hanya 19%. Ini jauh lebih rendah dibandingkan banyak negara pesaing di kawasan.

Louis mengemukakan, OMED sedang mempersiapkan validasi dan peningkatan kapasitas produksi untuk memulai ekspor dalam skala besar ke AS pada 2026.

Struktur keuangan OMED tetap solid per Juni 2025 dengan total aset Rp2,84 triliun. Ekuitas naik 2,1%, liabilitas turun 12,4% karena pelunasan MTN, dan DER sangat rendah di 0,02—menggambarkan pengelolaan keuangan yang pruden.

“Dengan struktur keuangan yang sehat, posisi kas yang kuat, dan peluang ekspor yang sangat besar, kami yakin dapat memaksimalkan momentum ini untuk mengakselerasi ekspansi global,” ujar Louis.

Artikel Terkait

74% Emiten Cuan di Semester I 2025, Laba Naik 21%! Sektor Energi Malah Tekor!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Kinerja emiten di pasar modal Indonesia...

Kinerja Impresif Pasca IPO, Laba Bersih DKHH Capai 75% dari Target 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH),...

Dolar Ambruk! Pasar Yakin Suku Bunga AS Bakal Dipangkas Lagi!

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru