STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengumumkan peringatan atas aktivitas perdagangan tidak biasa atau Unusual Market Activity (UMA) yang terjadi pada saham empat emiten. Keempat saham tersebut adalah PT Pudjiadi & Sons Tbk (PNSE), PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), dan PT Jembo Cable Company Tbk (JECC).
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono menyampaikan, lonjakan harga yang tidak wajar tersebut sedang dicermati oleh BEI. “Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal,” katanya dalam keterbukaan informasi dikutip Jumat (13/6/2025).
BEI menyebut, untuk saham PNSE, ini bukan kali pertama masuk daftar UMA. Sebelumnya, saham PNSE juga pernah diumumkan mengalami UMA pada 13 November 2024. Sementara informasi terakhir mengenai PNSE adalah laporan bulanan registrasi pemegang efek yang dipublikasikan pada 10 Juni 2025.
Untuk saham TOBA, kenaikan harga tak wajar tercatat berdasarkan laporan perubahan kepemilikan saham yang terakhir dipublikasikan pada 9 Juni 2025. Sementara saham JECC juga dicermati karena mengalami kenaikan di luar kebiasaan dengan informasi terakhir pada 9 Juni 2025 terkait laporan bulanan registrasi pemegang efek.
Saham GIAA tak luput dari sorotan. Pergerakan tidak wajar saham emiten pelat merah ini terjadi setelah laporan bulanan registrasi pemegang efek yang dipublikasikan pada 11 Juni 2025.
BEI mengimbau para investor agar lebih cermat dan berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi. Ada empat poin penting yang perlu diperhatikan.
Pertama, investor diminta memperhatikan jawaban dari masing-masing perusahaan atas permintaan konfirmasi dari Bursa. Kedua, mencermati kinerja dan keterbukaan informasi dari emiten terkait.
Ketiga, investor diharapkan mengkaji kembali rencana corporate action apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Keempat, mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang bisa timbul di kemudian hari.
Langkah pengawasan ini merupakan bagian dari upaya BEI untuk melindungi investor dari potensi risiko transaksi yang tidak wajar. BEI menegaskan, pengumuman UMA bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan pelaku pasar, bukan menyimpulkan adanya pelanggaran.
Harga Saham
Harga saham PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) melesat tajam pada penutupan perdagangan Kamis, 12 Juni 2025. Saham JECC naik Rp255 atau 19,47% menjadi Rp1.565 per lembar.
Saham ini dibuka di harga Rp1.295. Sepanjang sesi perdagangan, JECC bergerak liar di rentang Rp1.230 sampai Rp1.635. Angka Rp1.635 tersebut sekaligus menjadi level tertinggi dalam 52 minggu terakhir.
Volume transaksi juga ikut meroket. Sebanyak 1,02 juta lembar saham berpindah tangan. Jumlah ini jauh di atas rata-rata tiga bulan terakhir yang hanya sekitar 157.600 lembar.
Nilai transaksi harian tercatat mencapai Rp1,51 miliar dengan frekuensi perdagangan sebanyak 809 kali. Kapitalisasi pasar JECC ikut terdongkrak hingga sekitar Rp1,18 triliun.
Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) juga mencatat penguatan signifikan. Harga saham Garuda ditutup naik 9,59% ke level Rp80 per lembar.
Saham GIAA sempat dibuka di harga Rp76 dan bergerak di rentang Rp76 sampai Rp80 sepanjang sesi. Volume transaksi melonjak tajam menjadi 228,15 juta lembar, jauh di atas rata-rata tiga bulan yang hanya sekitar 66,5 juta lembar.
Lonjakan ini mendongkrak kapitalisasi pasar Garuda Indonesia hingga Rp7,32 triliun. Sinyal teknikal juga mendukung pergerakan saham ini. Dalam 52 minggu terakhir, saham ini telah bergerak dari level terendah Rp31 ke level tertinggi Rp80.
Kenaikan juga terjadi pada saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA). Harga sahamnya ditutup menguat 15,71% ke level Rp810 per lembar dari penutupan sebelumnya di Rp700.
TOBA dibuka di Rp705 dan sempat menyentuh Rp855 yang menjadi level tertinggi dalam 52 minggu terakhir. Saham ini bergerak di kisaran Rp695 hingga Rp855 sepanjang hari.
Volume transaksi melonjak jadi 418,43 juta lembar. Angka ini jauh melampaui rata-rata volume harian yang hanya sekitar 65,41 juta lembar. Minat pasar terhadap saham TOBA terlihat sangat tinggi.
Saham PT Pudjiadi & Sons Tbk (PNSE) juga ikut melonjak. Saham ini ditutup naik Rp185 atau 24,50% ke level Rp940 per lembar.
PNSE sempat dibuka di harga Rp920. Sepanjang perdagangan, harga sempat menyentuh titik terendah di Rp820 dan tertinggi di Rp940. Volume perdagangan tercatat 2,18 juta lembar saham.
Kenaikan ini sangat mencolok jika dibandingkan harga penutupan sebelumnya di Rp755 pada Rabu, 11 Juni 2025.