Senin, Agustus 25, 2025
31.9 C
Jakarta

First Resources Kuasai 91% Saham ANJT, Tender Wajib Rp376 Miliar Mulai Besok

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – First Resources Limited, perusahaan asal Singapura yang tercatat di Bursa Efek Singapura, resmi menjadi pengendali baru PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT). Perubahan pengendali ini membuat First Resources wajib menggelar penawaran tender sesuai aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pada 6 Mei 2025, First Resources membeli 3.057.981.688 saham ANJT atau setara 91,17% kepemilikan. Saham itu diakuisisi dari PT Austindo Kencana Jaya, PT Memimpin Dengan Nurani, serta dua pemegang saham individu, Sjakon George Tahija dan George Santosa Tahija. Total nilai transaksi mencapai Rp5,54 triliun dengan harga Rp1.813 per saham.

Sebelumnya, pada 18 Maret 2025, anak usaha First Resources, PT Ciliandra Perkasa, sudah menandatangani Conditional Shares Purchase Agreement (CSPA) dengan pemegang saham lama. Namun, perjanjian itu kemudian dinovasi pada 11 April 2025 sehingga transaksi dilakukan langsung oleh First Resources.

Setelah akuisisi tuntas, First Resources wajib menggelar tender wajib. Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 207.649.166 lembar atau setara 6,19% dari modal ditempatkan dan disetor penuh ANJT. Harga yang dipakai sama dengan harga akuisisi, yakni Rp1.813 per saham. Nilai tender maksimal mencapai Rp376,46 miliar.

Periode penawaran dimulai 26 Agustus 2025 sampai 24 September 2025. Mekanisme pembelian dilakukan melalui crossing di Bursa Efek Indonesia. Pembayaran akan dilakukan pada 3 Oktober 2025 dalam rupiah.

Manajemen First Resources memastikan dana tersedia penuh untuk transaksi ini. “Pengendali Baru dengan ini menyatakan memiliki dana yang cukup untuk melakukan penyelesaian dan pembayaran sehubungan dengan Penawaran Tender Wajib ini,” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi, Senin (25//8/2025).

Jika tender wajib berjalan lancar, kepemilikan First Resources bisa menjadi 100% atau 3,35 miliar saham ANJT. Namun, karena kepemilikan sudah melampaui 80%, First Resources wajib melepas kembali sebagian saham ke publik dalam waktu maksimal dua tahun. Tujuannya agar saham ANJT tetap memenuhi aturan free float di BEI, yaitu minimal 50 juta saham atau 7,5% dari total saham dengan sedikitnya 300 pemegang saham.

Tidak ada gugatan hukum yang menyertai akuisisi ini. Manajemen juga menegaskan tidak ada rencana menghapus pencatatan ANJT dari BEI, mengubah status menjadi perusahaan tertutup, melikuidasi perseroan, atau mengubah kebijakan dividen.

First Resources menyebut akuisisi ANJT merupakan bagian dari strategi integrasi vertikal. Perusahaan ingin memperkuat bisnis hulu hingga hilir di industri kelapa sawit.

Langkah yang disiapkan antara lain memperluas perkebunan lewat akuisisi baru, melakukan peremajaan tanaman dengan bibit unggul, meningkatkan infrastruktur dan logistik kebun, serta menyinkronkan operasional perkebunan dengan fasilitas pengolahan hilir milik grup.

Dengan strategi ini, ANJT akan menjadi pemasok bahan baku utama untuk mendukung bisnis hilir First Resources. “Pengendali Baru bertujuan untuk mendorong pertumbuhan operasional Perseroan secara menyeluruh, meningkatkan daya saing, dan menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham,” tulis manajemen.

 

Artikel Terkait

Emiten Konglomerat Hary Tanoe, MNC Kapital (BCAP) Masuk FTSE Global Equity Index

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP)...

Malacca Trust Insurance (MTWI) Bagi Dividen Interim Rp8 Miliar, Catat Tanggalnya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Dividen interim PT Malacca Trust Wuwungan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru