Sabtu, Desember 13, 2025
27.4 C
Jakarta

Gandeng Mitra Global, SMLE Genjot Bisnis Minyak Nilam hingga Plastik Ramah Lingkungan di 2026

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) menyusun serangkaian strategi ekspansi agresif guna memacu pertumbuhan bisnis pada tahun mendatang. Emiten yang bergerak di bidang bahan baku kimia khusus ini membidik kemitraan strategis global hingga pengembangan produk bernilai tambah tinggi. Rencana besar ini dipaparkan langsung oleh manajemen dalam gelaran Public Expose di Jakarta, Jumat (12/12/2025).

Direktur Utama PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE), Siu Min, menjelaskan perseroan tengah memperkuat fondasi bisnis untuk keberlanjutan jangka panjang. Salah satu langkah strategis utama adalah menjalin kerja sama dengan PT Kencana Alam Sakti.

Kerja sama ini berfokus pada produksi minyak nilam (patchouli oil) berkualitas tinggi. Produksi ini menargetkan pasar lokal maupun ekspor yang akan dimulai pada tahun 2026. Langkah ini memperkuat posisi bisnis SMLE di sektor komoditas strategis.

Indonesia diketahui menyumbang sekitar 85% dari total pasokan minyak nilam global. Potensi pasar industri ini diproyeksikan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 4,4% dari tahun 2025 hingga 2035.

Selain minyak nilam, SMLE juga menggandeng mitra internasional. Perseroan menjalin kerja sama sole distributorship strategis dengan Sino Lion USA. Kemitraan ini bertujuan menyediakan produk bahan fungsional berkinerja tinggi untuk industri kosmetik dan perawatan pribadi mulai tahun 2026.

Siu Min juga menyoroti peluang besar di sektor material ramah lingkungan. Perseroan tengah melakukan persiapan Joint Venture dengan perusahaan biodegradable terkemuka asal China. Langkah ini diambil untuk mendiversifikasi bisnis ke segmen material ramah lingkungan.

Nilai pasar plastik mudah terurai di Indonesia diperkirakan mencapai lebih dari USD 178 juta pada tahun 2032. Sektor ini memiliki potensi pertumbuhan CAGR sebesar 14,92% dari tahun 2023 hingga 2032.

Transformasi model bisnis juga menjadi fokus utama perseroan melalui entitas anak usahanya, PT Sinar Aroma Sentosa (SINAROM). Pabrik SINAROM telah resmi beroperasi sejak 18 Februari 2025. Kehadiran pabrik ini memungkinkan SMLE berevolusi dari sekadar distributor menjadi penyedia solusi (solution provider).

Melalui SINAROM, perseroan tidak hanya mengandalkan distribusi bahan baku saja. Perusahaan kini masuk ke proses blending dan finishing. Strategi ini diharapkan memberi nilai tambah margin yang lebih tinggi serta mengurangi ketergantungan eksternal.

Dari sisi kinerja keuangan, SMLE mencatatkan pendapatan sebesar Rp 153,59 miliar pada kuartal III-2025. Angka ini mengalami koreksi sebesar 9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 168,92 miliar.

Perseroan juga mencatatkan rugi bersih berjalan sebesar Rp 2,11 miliar pada periode ini. Padahal, pada periode yang sama tahun 2024, perseroan membukukan laba bersih Rp 4,02 miliar.

Manajemen menjelaskan penurunan total penjualan sampai dengan kuartal III-2025 terjadi karena Perseroan memprioritaskan penjualan produk dengan margin yang lebih besar.

Upaya meningkatkan kualitas pendapatan membuat Perseroan secara bertahap mengurangi penjualan produk dengan margin rendah. Langkah ini pada tahap awal memang berdampak pada penurunan volume penjualan secara keseluruhan.

Untuk tahun 2026, Perseroan akan tetap fokus pada bahan baku untuk kosmetik, makanan, dan kimia industri. Perseroan juga telah resmi memperoleh Izin Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang berlaku hingga 2030. Izin ini memperluas cakupan distribusi farmasi SMLE ke seluruh wilayah Indonesia.

Perseroan berkomitmen mengoptimalkan seluruh sumber daya dengan memangkas biaya yang tidak produktif. Hal ini dilakukan agar operasional lebih efisien dan profitabilitas berkelanjutan dapat tercapai.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Bos Telin dan Jebolan Paris Masuk Telkom, Ini Profil Budi Satria serta Rofikoh Rokhim

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)...

PP Persero (PTPP) Garap Proyek Sekolah Rakyat Bengkulu Rp502 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT PP Persero Tbk (PTPP)  bersama Kementerian Pekerjaan...

GoTo Biayai Ratusan Ribu BPJS Mitra Driver Terbaik, BPJS Watch: Ini Terobosan Penting!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)  – Kabar gembira datang bagi para mitra...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru