Kamis, Oktober 9, 2025
26.8 C
Jakarta

Gandeng Syailendra Luncurkan Dua Produk Reksa Dana, BTN Bidik Pertumbuhan AUM 20%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pasar saham dan obligasi di Indonesia terus menunjukkan perkembangan positif. Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah investor di pasar modal Tanah Air mencapai 13,6 juta pada Agustus 2024. Angka ini membuktikan, minat masyarakat terhadap investasi semakin meningkat.

Di sisi lain, aset yang tercatat di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) juga tumbuh pesat. Total aset naik 6%, dari Rp7.744 triliun pada 2023 menjadi Rp8.553 triliun di Agustus 2024. Selain itu, total dana kelolaan reksa dana atau Asset Under Management (AUM) meningkat 2,12%, mencapai Rp810,59 triliun.

Melihat tren positif ini, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) tidak ingin ketinggalan. BTN menggandeng Syailendra Capital, salah satu perusahaan manajer investasi terbesar di Indonesia. Lewat kolaborasi ini, BTN menyediakan dua produk reksa dana unggulan Syailendra. Nasabah dapat mengakses instrumen investasi ini secara digital melalui aplikasi BTN Mobile atau secara langsung via tenaga profesional BTN yang tersebar di berbagai kota besar.

Menurut Muhammad Iqbal, Direktur SME and Retail Funding BTN, kerja sama ini akan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Selain itu, kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat layanan reksa dana BTN dengan menyediakan produk investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko nasabah.

“Kami berharap kerjasama ini dapat meningkatkan AUM Reksa Dana secara keseluruhan naik lebih dari 20% hingga akhir tahun ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” ujar Iqbal, di Jakarta, Kamis (26/9/2024).

Dua produk yang ditawarkan melalui kerja sama ini adalah Syailendra Pendapatan Tetap Premium (SPTP) untuk nasabah dengan profil risiko moderat dan Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund (SMSCI) bagi nasabah dengan profil risiko agresif.

BTN juga akan memanfaatkan aplikasi BTN Mobile yang telah dilengkapi fitur “Reksa Dana” sejak dua bulan lalu untuk memasarkan produk ini. Melalui aplikasi ini, nasabah dapat mengakses informasi terkini, kemudahan dalam pembelian dan penjualan reksa dana, serta memantau portofolio investasi secara real-time.

Selain itu, BTN juga mengandalkan personel BTN Prioritas yang telah tersertifikasi untuk menjual produk reksa dana di 57 outlet prioritas BTN di seluruh Indonesia.

Iqbal optimistis kerja sama dengan Syailendra ini akan terus mendorong pertumbuhan transaksi reksa dana nasabah BTN sepanjang 2024. Pada Semester I 2024, AUM Reksa Dana BTN tumbuh lebih dari 15%, dengan peningkatan jumlah nasabah yang memiliki produk reksa dana sekitar 10%.

“Sampai dengan saat ini transaksi produk Syailendra yang dijual di Bank BTN sudah terjual lebih dari Rp80 miliar. Tentunya target yang kami harapkan dengan adanya produk Syailendra ini adalah meningkatkan AUM Reksa Dana Bank BTN secara keseluruhan ke posisi 20% secara YoY dan Nasabah yang memiliki produk Reksa Dana naik ke 15% YoY,” kata Iqbal.

Direktur Marketing Syailendra Capital, Harnugama menyatakan, peningkatan total aset di pasar saham dan obligasi menjadi sinyal positif bagi pelaku industri keuangan. Pasalnya, semakin banyak masyarakat yang sadar pentingnya investasi. Baginya, ini saat yang tepat untuk memberikan akses investasi yang aman dan terpercaya.

“Itulah yang mendasari kami untuk menyambut kolaborasi dengan salah satu bank yang paling dikenal oleh masyarakat Indonesia, BTN. Apalagi BTN baru meluncurkan fitur “Reksa Dana” di aplikasi BTN Mobile. Hal inilah yang menjadi alasan utama BTN untuk menggandeng Syailendra Capital dengan tahap awal menghadirkan dua produk unggulannya yakni Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund (SMSCI) Kelas A dan Syailendra Pendapatan Tetap Premium (SPTP),” katanya.

Kolaborasi dengan BTN juga dilandasi oleh peluncuran fitur “Reksa Dana” di aplikasi BTN Mobile. Dua produk reksa dana unggulan yang disediakan adalah Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund (SMSCI) Kelas A dan Syailendra Pendapatan Tetap Premium (SPTP). Menurut Harnugama, kedua produk ini dihadirkan untuk memberikan pilihan investasi yang sesuai dengan berbagai profil risiko.

Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund (SMSCI) Kelas A merupakan reksa dana indeks yang dirancang untuk memperoleh hasil investasi yang mendekati indeks MSCI Indonesia Value. Produk ini berfokus pada saham-saham berkapitalisasi besar yang undervalued, sehingga berpotensi memberikan performa optimal dalam jangka panjang. Harnugama mengungkapkan, per 23 September 2024, SMSCI berhasil mencetak return 30,85% selama 3 tahun terakhir, mengalahkan IHSG yang hanya mencatatkan 26,58% pada periode yang sama.

Sedangkan, Syailendra Pendapatan Tetap Premium (SPTP) adalah Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) yang fokus pada investasi di obligasi pemerintah maupun korporasi. Produk ini menawarkan return yang kompetitif dengan pengalokasian dana 80%-100% pada efek bersifat utang. “Per 23 September 2024, SPTP berhasil mencetak return 18,87% selama 3 tahun, jauh di atas indeks reksa dana pendapatan tetap yang hanya berkinerja 10,34%,” tambah Harnugama.

Artikel Terkait

Dolar AS Menguat, Yen Melemah ke Level Terendah Sejak Februari

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)...

Dolar AS Menguat, Yen dan Euro Melemah di Tengah Ketidakpastian Politik Jepang dan Prancis

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)...

Krakatau Steel Lunasi Utang Lebih Cepat, Dapat Diskon Hingga 80% dari Bank

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru