STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia jatuh tergelincir pada penutupan perdagangan Senin (4/3/2024) waktu setempat atau Selasa pagi (5/3/2024) WIB. Penurunan ini terjadi setelah OPEC+ sepakat untuk memperpanjang pemangkasan produksi sukarela hingga kuartal kedua, sebagai upaya untuk mendukung stabilitas jangka pendek pasar minyak mentah.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2024 ditutup merosot sebesar US$1,23 atau sekitar 1,54% menjadi US$78,74 di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei 2024 berkurang 75 sen atau sebesar 0,9% menjadi US$82,80 per barel di London ICE Futures Exchange.
OPEC+ mengumumkan pada hari Minggu bahwa pemangkasan produksi sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari yang direncanakan untuk kuartal pertama tahun ini akan diperpanjang hingga kuartal berikutnya.
Menurut Walt Chancellor, analis energi di Macquarie, “Dengan harapan pasar untuk kelanjutan telah semakin jelas belakangan ini, kami percaya perpanjangan tersebut mungkin telah semakin terkalkulasi dalam harga.”
Arab Saudi, sebagai pemimpin de facto OPEC+, mengatakan akan memperpanjang pemangkasan produksi sukarela sebesar 1 juta barel per hari hingga akhir kuartal kedua, seperti yang dilaporkan Saudi Press Agency pada hari Minggu. Produksi minyak mentah Riyadh akan berada di sekitar 9 juta barel per hari hingga akhir Juni.
Selain Arab Saudi, Rusia juga akan memangkas produksi dan pasokan ekspornya sebesar total 471.000 barel per hari hingga akhir Juni. Moskow telah bersedia mengurangi pasokannya sebesar 500.000 barel per hari pada kuartal pertama. Produsen kunci lainnya seperti Irak dan Uni Emirat Arab juga akan memperpanjang pemangkasan produksi sukarela mereka masing-masing sebesar 220.000 barel per hari dan 163.000 barel per hari hingga akhir kuartal kedua.
Jorge Leon, Wakil Presiden Senior Rystad Energy, mengatakan bahwa keputusan OPEC+ menunjukkan “kesatuan yang kuat” dalam kelompok tersebut. Ia menambahkan bahwa jika OPEC+ dengan cepat mengakhiri pemangkasan produksi, harga minyak akan turun menjadi US$77 per barel pada bulan Mei.
Harga minyak telah berada dalam kisaran sempit antara US$75 hingga US$85 per barel sejak awal tahun ini, meskipun adanya pemangkasan pasokan OPEC+. Itu antara lain dipicu oleh serangan maritim Houthi yang persisten di arteri Laut Merah, dan risiko geopolitik yang berkelanjutan dari perang Israel melawan Hamas.