STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali membuka akses perdagangan bagi empat saham emiten. Otoritas bursa memutuskan mencabut penghentian sementara perdagangan (suspensi) saham-saham tersebut. Pencabutan ini berlaku efektif mulai sesi I perdagangan besok, Kamis, 18 Desember 2025.
Keempat saham yang terbebas dari suspensi adalah PT Intan Baru Prana Tbk (IBFN), PT Triniti Dinamik Tbk (TRUE), PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA), dan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP). Investor kini dapat kembali mentransaksikan saham-saham ini di Pasar Reguler maupun Pasar Tunai.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono menyampaikan hal ini dalam keterangan resminya. Keputusan diambil setelah bursa melakukan penilaian terhadap kondisi terkini.
“Maka dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham PT Intan Baru Prana Tbk (IBFN), PT Triniti Dinamik Tbk (TRUE), PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) dan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai sesi I tanggal 18 Desember 2025,” tulis Yulianto dalam keterbukaan informasi, Rabu (17/12/2025).
Sebelumnya, bursa terpaksa melakukan suspensi terhadap keempat saham ini. Langkah ini diambil akibat terjadinya lonjakan harga kumulatif yang signifikan. Bursa menilai perlu adanya tindakan cooling down. Tujuannya memberikan perlindungan bagi para investor.
Penghentian sementara ini dimaksudkan memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar. Investor diharapkan dapat mempertimbangkan keputusan investasinya secara matang berdasarkan informasi yang ada.
Durasi suspensi masing-masing saham berbeda-beda. Saham IBFN telah disuspensi sejak 3 Desember 2025. Saham TRUE mulai dihentikan sementara pada 5 Desember 2025.
Selanjutnya, saham MINA terkena gembok sejak 8 Desember 2025. Sementara itu, saham UNSP baru saja disuspensi satu hari sebelumnya, yakni pada 17 Desember 2025.
Dengan pembukaan ini, BEI berharap investor dapat kembali beraktivitas dengan bijak. Pihak bursa mengimbau para pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh masing-masing Perseroan.
Harga Saham
Pada penutupan perdagangan Selasa, 2 Desember 2025, saham IBFN ditutup menguat. Harganya naik Rp11 atau 9,57% ke level Rp126 per lembar. Saham ini mencetak rekor harga tertinggi sepanjang tahun berjalan. Volume perdagangan tercatat 718.100 saham. Nilai kapitalisasi pasar IBFN mencapai Rp191.183.875.974.
Pada penutupan perdagangan Kamis, 4 Desember 2025, saham TRUE melonjak tajam. Harganya naik Rp58 atau 34,12% ke posisi Rp228 per lembar. Aktivitas transaksi sangat ramai dengan volume perdagangan mencapai 882.556.200 saham.
Saham MINA juga bergerak kuat pada perdagangan Jumat, 5 Desember 2025. Harga naik Rp62 atau 14,55% ke level Rp488 per lembar. Saham ini dibuka di Rp432 dan sempat menyentuh harga tertinggi harian di Rp500. Harga terendah hari itu berada di Rp414. Volume transaksi mencapai 2.145.899.200 saham. Pada penutupan sebelumnya, 4 Desember 2025, harga MINA berada di Rp426. Sepanjang tahun berjalan, MINA mencatat harga tertinggi di Rp488 dan harga terendah di Rp53 pada 6 Januari 2025. Rentang pergerakan harga 52 minggu berada di kisaran Rp48 hingga Rp500. Kapitalisasi pasarnya tercatat Rp4.803.750.000.000.
Sementara itu, saham UNSP ditutup menguat pada perdagangan Selasa, 16 Desember 2025. Harganya berakhir di level Rp382 per lembar. Angka ini naik Rp34 atau 9,77% dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp348. Level tersebut menjadi rekor harga tertinggi sepanjang tahun berjalan. Sebagai perbandingan, harga terendah tahun ini sempat berada di Rp70 pada 7 Januari 2025. Rentang pergerakan harga dalam 52 minggu terakhir bergerak di kisaran Rp70 hingga Rp382. Menjelang suspensi, aktivitas transaksi saham UNSP terpantau cukup ramai. Volume perdagangan mencapai 3.281.200 saham. Nilai kapitalisasi pasar perseroan kini berada di level Rp955.062.015.408.
