Sabtu, September 27, 2025
27.1 C
Jakarta

Gencar Ekspansi dan Tingkatkan Volume Angkutan, Saham Pelayaran Nelly Dwi Putri Direkomendasikan “Beli“

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Saham PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (NELY) direkomendasikan “beli“ dengan target harga Rp730 per unit. Terget tersebut sebesar 37,73% di atas harga penutupan NELY di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (10/11), sebesar Rp530 per unit. Hingga pukul 11.48 WIB, Senin (13/11), harga saham NELY turun Rp5 (0,94%) menjadi Rp525, dari harga penutupan Jumat (10/11) sebesar Rp530 per unit.

Yosua Zisokhi dan Daniel Widjaja, analis senior pasar modal PT Samuel Sekuritas Indonesia (SSI), Jakarta, dalam laporan riset terbaru, dikutip Senin (13/11), memperkirakan NELY mampu meningkatkan volume angkutan batubara, iron ore, nickel, pasir dan woodchips.

“Di tengah industri perkapalan nasional yang sangat solid, dan ditambah strategi NELY untuk terus berekspansi dalam menambah armada kedepannya, kami optimis NELY mampu meningkatkan volume angkutan sehingga profitabilitas Perseroan ke depan dapat ikut tumbuh,” kata analis itu.

Menurut Yosua dan Daniel, setelah membukukan performa yang solid pada tahun 2022 dengan total angkutan sebanyak 1,8 juta ton (+59,6% yoy) ini mentranslasikan total laba bersih mencapai Rp126,3 miliar, meningkat dari tahun 2021 sebesar Rp51 miliar dengan CAGR-5 tahun naik 24,2%.

“Kami percaya, NELY masih dapat bertumbuh kedepannya melihat ada beberapa katalis. Pertama, penambahan 4 set kapal yang berpotensi untuk menambah volume angkutan sebesar 33,5% yoy pada tahun 2023 ini. Kedua, ekspansi di tahun 2024 dalam mengoperasikan kapal induk dengan total tambahan volume sekitar 500.000 ton per tahun. Ketiga, lonjakan tarif angkuran pada tahun 2023 yang diproyeksikan tumbuh 30%.

Selama rata-rata dalam 5 tahun terakhir, NELY telah menambah satu set kapal per tahun dan seiring dengan industri yang sedang mengalami over-demand, NELY akan menambah 4 set kapal di tahun 2023 dan 4 set kapal serta satu kapal induk di tahun 2024, dengan proyeksi total angkutan mencapai 2,5 juta ton atau naik 33,5% YoY di tahun 2023 dan 3,2 juta ton atau naik 28,6% YoY di tahun 2024.

Selain itu, NELY memiliki competitive advantage berupa pembuatan kapal dari anak usahanya yang dapat menekan biaya sebesar 20% dibanding peers. “Maka dari itu, kami memproyeksikan pertumbuhan pendapatan sebesar 62,6% YoY menjadi Rp503 miliar pada tahun 2023, dan naik 20,2% YoY di tahun 2024 mencapai Rp605 miliar. Laba bersih NELY diproyeksikan sebesar Rp227 miliar pada 2023 atau naik 79,4% YoY pada tahun 2022 sebesar Rp126 miliar dengan EBITDA mencapai Rp275 miliar pada 2023 atau naik 59,2% YoY pada 2022 sebesar Rp173 miliar” kata analis itu.

Daniel dan Yosua mengemukakan, melihat potensi industri perkapalan masih cukup solid dengan tarif harga yang tinggi, ditambah strategi agresif untuk ekspansi dari NELY untuk terus menambah armada kapal setiap tahunnya dengan tambahan Mother Vessel (MV) di tahun depan. “Kami melihat NELY memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi,” kata analis itu.

Artikel Terkait

Pengendali Jual 0,2% Saham Enseval Megatrading (EPMT), Tujuannya Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), pemegang...

Dalam Sepekan IHSG Naik 0,61% ke 8.089,333, Berikut 5 Saham Top Gainers

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)...

Jelang Akhir Pekan, IHSG Naik 0,73% ke 8.099,333 Diungkit Saham BUMI, CDIA, AMMN, BREN ASII dan UNVR

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Dibuka menguat di 8.051,762, Indeks Harga...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru