STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) membidik penjualan sebesar Rp2,5 triliun padan 2024. Target Perseroan tersebut, 0,79% lebih rendah dibanding penjualan Rp2,52 triliun pada tahun 2023. Adapun laba setelah pajak Perseroan diproyeksikan sebesar Rp125 miliar pada 2024.
Direksi GDST dalam materi paparan publik disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (05/9/2024) mengungkapkan, pihaknya optimistis dapat mencapai target penjualan maupun laba tahun ini.
Menurut Direksi, untuk mencapai target penjualan dan laba di atas, Perseroan akan tetap aktif memelihara dan meningkatkan hubungan baik dengan customer loyal terutama pengguna akhir untuk meningkatkan penjualan domestik.
Selain itu, itu Perseroan juga mencoba peluang pasar ekspor ke Eropa dan mempertahankan serta meningkatkan pasar ekspor existing ke Singapura dan Malaysia. GDST akan tetap mengutamakan penggunaan strategi fleksibilitas dalam pelayanan secara tailor made terutama dalam hal kuantitas order, ukuran dan waktu serah yang cepat.
Manajemen akan berupaya untuk memperoleh harga biaya bahan baku slab yang lebih kompetitif karena biaya bahan baku adalah porsi terbesar dari harga pokok produk. GDST tetap menjaga hubungan baik dengan supplier bahan baku slab guna menjamin kontinuitas pengadaan bahan baku Supplier slab dalam negeri.
Di samping itu, Perseroan juga secara rutin melakukan konversi hasil penjualan dalam Rupiah menjadi US$ guna mengantisipasi dampak fluktuasi kurs.
Hingga 31 Juli 2024, GDST telah membukukan penjualan sebesar Rp1,7 triliun dan laba setelah pajak Rp99 miliar. “Pencapaian penjualan dan laba tersebut mencerminkan 68% dan 79,2% dari target tahun ini,” tulis Direksi Perseroan.
Penyumbang terbesar penjualan GDST per Juli 2024 dari penjualan steel plate (pelat baja) di pasar domestik yakni sebesar Rp1,29 triliun, disusul waste plate atau baja lempengan Rp290,44 miliar, dan lainnya Rp100 miliar.
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) adalah perusahaan yang didirikan pada tahun 1989 di Surabaya, Jawa Timur. Kegiatan usaha utama perusahaan adalah industri penggilingan pelat baja canai panas, di lahan pabrik seluas 20 hektar di Surabaya.
Perseroan memproduksi pelat baja untuk penggunaan umum, pelat baja untuk boiler dan bejana tekan, juga pelat baja untuk pembuatan kapal. Produknya didistribusikan ke pasar domestik dan ekspor. (konrad)