STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Senin (1/9/2025) waktu setempat. Investor menimbang data manufaktur China sekaligus mencermati ketegangan geopolitik di kawasan.
Mengutip CNBC International, indeks manufaktur RatingDog China untuk Agustus tercatat 50,5, naik dari 49,5 pada bulan sebelumnya. Data resmi PMI manufaktur yang dirilis Minggu mencatat 49,4, sedikit lebih tinggi dibanding 49,3 pada Juli.
Pasar juga menyoroti pertemuan India dan China dalam forum Shanghai Cooperation Organization (SCO). Kedua negara menegaskan posisi sebagai mitra pembangunan, bukan pesaing. Presiden China Xi Jinping dalam pidato pembukaan mengatakan, “Negara anggota SCO harus memperkuat kerja sama kecerdasan buatan dan menolak apa yang saya sebut mentalitas Perang Dingin.”
Di Hong Kong, Hang Seng Index melonjak 2,15% ke 25.617,42. Lonjakan dipimpin Alibaba Group yang melesat 18,58%, disusul CSPC Pharmaceutical Group naik 9,53% dan WuXi Biologics menguat 8,37%. Bursa utama China juga kompak menguat, dengan CSI 300 naik 0,6% ke 4.523,71 dan Shanghai Composite bertambah 0,46% ke 3.875,53.
Sebaliknya, bursa Jepang melemah. Nikkei 225 terkoreksi 1,24% ke 42.188,79 akibat tekanan di saham semikonduktor. Advantest anjlok 7,92%, Disco Corp merosot 7,71%, dan Socionext turun 6,32%. Indeks Topix ikut melemah 0,39% ke 3.063,19.
Korea Selatan juga terkoreksi. Indeks Kospi turun 1,35% ke 3.142,93 dan Kosdaq merosot 1,49% ke 785. Australia tak luput dari pelemahan, dengan S&P/ASX 200 melemah 0,51% ke 8.927,70.
India justru bergerak positif. Nifty 50 naik 0,81% ke 24.625,05 dan BSE Sensex menguat 0,6% pada pukul 13.35 waktu India.
