Kamis, Oktober 9, 2025
29.8 C
Jakarta

Harga Emas Ambruk 2%! Damainya Iran-Israel Bikin Investor Kabur?

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia turun tajam pada penutupan perdagangan Selasa (24/6/2025) waktu setempat, atau Rabu pagi (25/6/2025) WIB. Penurunan ini terjadi setelah muncul kabar gencatan senjata antara Iran dan Israel. Ketegangan geopolitik yang mulai mereda membuat investor memilih keluar dari aset safe haven seperti emas.

Mengutip CNBC International, harga emas di pasar spot anjlok lebih dari 2% ke level terendah sejak 9 Juni. Di akhir sesi, harga emas spot tercatat turun 1,5% dan berada di posisi US$3.316,80 per troy ounce. Sementara itu, harga emas berjangka di Amerika Serikat ditutup melemah 1,8% ke level US$3.333,90 per troy ounce.

Peter Grant, Wakil Presiden dan Senior Strategis Logam di Zaner Metals, menyebut penurunan ini karena konflik Timur Tengah mulai mereda. “Meredanya ketegangan di Timur Tengah menjadi faktor utama yang menekan harga emas. Permintaan atas aset safe haven menurun dan pasar mulai beralih ke aset berisiko,” kata Grant.

Meski begitu, ia menilai harga emas masih memiliki level penopang yang cukup kuat. “Kami melihat ada support cukup bagus di kisaran US$3.300 dan support yang lebih kuat lagi di sekitar US$3.250,” ujarnya.

Di sisi lain, gencatan senjata antara Iran dan Israel memicu kenaikan bursa saham global dan membuat dolar AS melemah. Namun Presiden Amerika Serikat Donald Trump menilai kedua negara belum sepenuhnya mematuhi kesepakatan damai itu.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, bahkan menyatakan bahwa militernya tetap meluncurkan serangan ke beberapa target di Teheran. Aksi ini disebut sebagai balasan atas serangan rudal dari Iran yang dianggap melanggar gencatan senjata.

Grant pun mengingatkan bahwa situasi belum sepenuhnya stabil. “Masih ada pertanyaan apakah gencatan senjata ini akan bertahan… selama belum benar-benar jelas, saya kira potensi penurunan harga emas masih cukup terbatas,” jelasnya.

Dari sisi kebijakan moneter, pelaku pasar juga mencermati pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell. Dalam rapat dengar pendapat di Kongres, Powell menyebut butuh waktu lebih lama untuk mengevaluasi dampak suku bunga tinggi terhadap inflasi sebelum memangkas suku bunga.

Pasar kini memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin sebelum akhir tahun, dimulai dari penurunan 25 basis poin pada Oktober mendatang. Secara historis, emas biasanya naik saat suku bunga rendah karena tidak memberikan imbal hasil.

Selain emas, harga perak spot juga ikut turun 0,8% ke posisi US$35,83 per troy ounce. Ini adalah level terendah sejak 5 Juni. Di sisi lain, harga platinum justru naik 1,8% ke US$1.317,87, sementara palladium melemah 1,3% ke US$1.062,73 per troy ounce.

Artikel Terkait

Rekor Baru! Harga Emas Dunia Tembus US$4.000, Perak Juga Ikut Terbang

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia menembus level US$4.000 per...

Harga Minyak Dunia Naik Lebih dari 1%, Pasar Cemas Produksi Rusia dan Lonjakan Permintaan AS

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak dunia naik lebih dari...

Emas Sentuh Harga Tertinggi Sepanjang Sejarah: US$4.000 per Ons

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali jadi sorotan. Pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru