STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia turun ke posisi terendah dalam tiga minggu terakhir pada penutupan perdagangan Selasa (28/10/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (29/10/2025) WIB. Pelemahan ini terjadi karena meningkatnya optimisme pasar terhadap kemajuan pembicaraan dagang antara Amerika Serikat dan China, sehingga investor mulai meninggalkan aset aman seperti emas.
Mengutip CNBC International, harga emas di pasar spot turun 0,70% ke US$3.952,87 per ons setelah sempat menyentuh titik terendah sejak 6 Oktober. Kontrak berjangka emas AS juga turun 0,9% dan ditutup di US$3.983,1 per ons.
Sejak awal tahun, harga emas sudah naik lebih dari 51% didorong ketegangan geopolitik dan ekspektasi penurunan suku bunga di Amerika Serikat. Namun, kabar positif dari negosiasi dagang kedua negara menahan laju penguatan harga logam mulia ini.
Analis Senior Kitco Metals, Jim Wyckoff, mengatakan sentimen pasar kini mulai berbalik arah. “Ketegangan dagang AS–China mulai mereda. Ada kemungkinan kesepakatan dagang dicapai akhir pekan ini setelah pertemuan antara Presiden Xi dan Presiden Trump. Kondisi ini negatif bagi logam safe haven seperti emas,” ujarnya.
Pejabat ekonomi dari kedua negara dikabarkan telah menuntaskan kerangka kesepakatan yang akan dibahas langsung oleh Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping dalam pertemuan pada Kamis mendatang.
Optimisme soal kesepakatan dagang membuat pasar global bergerak positif. Indeks utama di Wall Street dibuka pada rekor tertinggi pada perdagangan Selasa.
Kini investor menanti hasil rapat kebijakan dua hari Federal Reserve yang akan berakhir Rabu ini. Bank sentral AS diperkirakan memangkas suku bunga sebesar seperempat poin persentase.
Meski begitu, arah harga emas masih belum jelas. Beberapa analis memperkirakan harga bisa kembali naik, sementara sebagian lainnya memilih berhati-hati.
Asosiasi Pasar Logam Mulia London (LBMA) memperkirakan harga emas bisa mencapai US$4.980 per ons dalam 12 bulan ke depan. Namun, Citi dan Capital Economics justru menurunkan perkiraan harga emas mereka pada awal pekan ini.
Bank of America menilai pasar emas sudah jenuh beli, sehingga koreksi minggu ini tidak terhindarkan. Bank tersebut memperkirakan harga emas bisa melemah ke kisaran US$3.800 per ons pada kuartal keempat.
