STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ditutup turun tipis pada perdagangan Selasa (15/7/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (15/7/2025) WIB. Penurunan ini terjadi karena pelaku pasar menanti kabar terbaru soal kebijakan tarif dari Amerika Serikat. Kenaikan inflasi AS juga menjadi perhatian investor meski datanya sesuai ekspektasi.
Mengutip CNBC International, harga emas di pasar spot turun 0,5% menjadi US$3.328,06 per troy ounce. Sementara emas berjangka AS ditutup melemah 0,7% ke level US$3.336,70 per troy ounce.
Penguatan dolar AS sebesar 0,6% ikut menekan harga emas. Mata uang yang lebih kuat membuat emas jadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Peter Grant, Wakil Presiden sekaligus Senior Metals Strategist di Zaner Metals, menyebut pasar masih berfokus pada isu tarif yang membuat emas tetap terjaga.
“Saya tetap optimis terhadap emas, meskipun harganya masih bergerak di kisaran yang sama sejak pertengahan Mei,” ujar Grant.
Selama akhir pekan, Presiden AS Donald Trump kembali mengancam akan memberlakukan tarif lebih tinggi. Termasuk tarif sebesar 30% terhadap barang impor dari Uni Eropa dan Meksiko.
Sementara itu, data inflasi AS yang dirilis Selasa menunjukkan Indeks Harga Konsumen naik 0,3% pada Juni. Angka ini sesuai perkiraan dan menjadi kenaikan terbesar sejak Januari.
Dalam unggahan di Truth Social, Trump mengatakan inflasi yang rendah menjadi alasan bagi The Fed untuk segera memangkas suku bunga. Ia juga kembali mendesak bank sentral agar segera menurunkan tingkat suku bunga acuan.
Setelah rilis data inflasi, pelaku pasar masih yakin The Fed akan mulai memangkas suku bunga jangka pendek paling cepat pada bulan September.
“Sejujurnya, harga emas seharusnya bisa lebih kuat lagi. Ini memperkuat pandangan kalau emas butuh pendorong baru untuk bisa kembali menembus US$3.400,” kata Tai Wong, pedagang logam independen.
Investor kini menanti data Indeks Harga Produsen AS yang akan dirilis Rabu sebagai petunjuk arah pasar selanjutnya.
Emas dikenal sebagai aset aman saat ketidakpastian ekonomi dan geopolitik meningkat. Komoditas ini biasanya menguat di tengah tren suku bunga rendah karena tidak menawarkan imbal hasil tetap.
Di sisi lain, harga perak spot turun 0,9% ke posisi US$37,79 per troy ounce setelah sehari sebelumnya menyentuh level tertinggi sejak September 2011.
“Sasaran berikutnya untuk perak ada di US$41,61 per ons. Saya pikir pasar akan melihat penurunan harga sebagai peluang beli,” kata Grant.
Harga platinum naik 0,6% ke US$1.371,49 dan palladium juga menguat 0,5% menjadi US$1.198,97 per troy ounce.