STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia melemah pada akhir perdagangan Selasa (19/8/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (20/8/2025) WIB. Investor memilih menunggu pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell di pertemuan Jackson Hole akhir pekan ini.
Mengutip CNBC International, harga emas spot tercatat turun 0,4% ke posisi US$3.317,71 per ounce. Kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember juga turun 0,6% menjadi US$3.358,7 per ounce. Angka ini menjadi level terendah sejak 1 Agustus.
Penguatan dolar AS ikut menekan harga emas, meski imbal hasil obligasi acuan 10 tahun AS tercatat melemah.
“Secara umum, pelaku pasar sedang melakukan posisi di pasar berjangka menjelang pertemuan Jackson Hole… sampai saat itu kondisinya akan cukup sepi,” kata Jim Wyckoff, Senior Analyst di Kitco Metals.
The Fed dijadwalkan menggelar simposium tahunan di Jackson Hole, Wyoming, akhir pekan ini. Jerome Powell akan menyampaikan pandangan tentang prospek ekonomi dan arah kebijakan bank sentral pada Jumat.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mendesak The Fed untuk memangkas suku bunga lebih dalam. “Perasaan saya Powell mungkin akan sedikit lebih dovish… itu akan positif bagi harga emas dan perak,” ujar Wyckoff.
Emas yang tidak memberikan imbal hasil umumnya menjadi pilihan investor di masa ketidakpastian. Logam mulia ini juga cenderung menguat saat suku bunga rendah.
Berdasarkan alat CME FedWatch, pelaku pasar memperkirakan 85% kemungkinan The Fed memangkas suku bunga 25 basis poin pada September.
Sementara itu, UBS pada Senin menaikkan target harga emas untuk akhir Maret 2026 sebesar US$100 menjadi US$3.600. Proyeksi ini didorong oleh risiko makroekonomi AS yang masih tinggi, penurunan penggunaan dolar, dan kuatnya permintaan investasi.
Selain emas, harga logam mulia lainnya juga turun. Perak melemah 1,8% ke US$37,34 per ounce, platinum terkoreksi 1,1% ke US$1.307,90, dan palladium jatuh 1,6% ke US$1.104,68.
