Rabu, September 3, 2025
33.2 C
Jakarta

Harga Emas Dunia Pecah Rekor, Naik ke Atas US$3.500 per Troy Ounce! Investor Ramai-ramai Cari Safe Haven

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali mencetak rekor baru pada akhir perdagangan Selasa (2/9/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (3/9/2025) WIB. Kenaikan ini dipicu keyakinan investor terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga Federal Reserve dan meningkatnya risiko ekonomi serta politik global.

Mengutip CNBC International, harga emas spot tercatat melonjak 1,5% menjadi US$3.526,70 per troy ounce setelah sempat menyentuh US$3.526,22. Sepanjang tahun ini, logam mulia itu sudah menguat hampir 34%.

Kontrak berjangka emas Amerika Serikat untuk pengiriman Desember juga naik 2,1% ke level US$3.590,90 per troy ounce. Reli emas dipicu keyakinan pasar pada kemungkinan pemangkasan suku bunga Federal Reserve serta meningkatnya risiko ekonomi dan politik global.

“Pasar emas memasuki periode musiman yang kuat untuk konsumsi, ditambah dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga pada pertemuan The Fed September nanti. Kami terus memperkirakan rekor baru akan tercapai,” ujar Suki Cooper, analis logam mulia di Standard Chartered Bank.

Menurut CME FedWatch Tool, peluang The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada 17 September mencapai 92%. Dalam kondisi suku bunga rendah, emas yang tidak memberi imbal hasil biasanya lebih diminati investor.

Kenaikan harga emas tahun ini juga ditopang pembelian bank sentral, diversifikasi dari dolar AS, permintaan aset aman di tengah ketegangan geopolitik, hingga pelemahan dolar secara global.

Ketidakpastian politik di Amerika Serikat ikut memperkuat tren ini. Perseteruan terbuka Presiden Donald Trump dengan The Fed menambah kekhawatiran. Trump melontarkan kritik terhadap Ketua Jerome Powell dan bahkan berusaha menyingkirkan Gubernur Lisa Cook.

“Pernyataan terhadap Cook adalah peringatan jelas bagi anggota FOMC lain agar tunduk pada tekanan pemerintah untuk pemangkasan suku bunga besar-besaran. Hal ini membuat investasi emas lebih menarik di lingkungan seperti ini,” tulis Commerzbank dalam catatan risetnya.

Kini perhatian investor tertuju pada data ketenagakerjaan non-pertanian AS yang akan dirilis Jumat. Zain Vawda, analis di MarketPulse by OANDA, menilai data lemah bisa memicu spekulasi pemangkasan 50 basis poin. “Saya tidak berpikir ini akan terjadi, meski datanya buruk, tapi pelaku pasar mungkin mulai menghitung kemungkinan itu dan bisa mendorong reli emas,” ujarnya.

Arus masuk ke dana berbasis emas juga menopang reli. SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, melaporkan kepemilikan naik 1,01% pada Jumat menjadi 977,68 ton. Angka ini tertinggi sejak Agustus 2022.

“Pembelian bank sentral bisa terus menjadi penopang emas, tapi untuk menembus lebih tinggi lagi dibutuhkan arus masuk ETF. Itu bisa membawa harga menuju target bullish kami di US$3.675 per troy ounce hingga akhir tahun,” kata Natasha Kaneva, Kepala Strategi Komoditas Global di J.P. Morgan. Ia menambahkan harga emas berpotensi mencapai US$4.250 pada akhir 2026.

Selain emas, harga perak naik 0,3% ke US$40,79 per troy ounce setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak September 2011. Platinum melemah 0,5% ke US$1.392,85 per ounce, sementara paladium stagnan di US$1.137,09.

Artikel Terkait

Harga Minyak Naik Gara-Gara Rusia dan Tekanan AS ke India

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia ditutup menguat...

Harga Emas Naik Lagi, Perak Tembus Rekor Tertinggi Sejak 2011!

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia melonjak pada akhir perdagangan...

Harga Minyak Dunia Seret, Pasar Tertekan Kenaikan Produksi dan Konflik Rusia-Ukraina

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia bergerak tipis...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru