STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia bergerak stabil pada akhir perdagangan Senin (18/8/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (19/8/2025) WIB. Investor masih mencermati pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan sejumlah pemimpin Eropa, serta menunggu simposium tahunan The Federal Reserve di Jackson Hole pekan ini.
Mengutip CNBC International, harga emas spot tercatat turun tipis menjadi US$3.333,32 per ons, setelah sempat menyentuh level terendah sejak 1 Agustus pada sesi sebelumnya. Kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember juga melemah 0,1% dan ditutup di US$3.378.
Penguatan dolar AS sebesar 0,3% membuat emas yang dihargakan dengan greenback menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
Dalam pertemuan mendadak di Gedung Putih, Trump menyatakan AS akan “membantu Eropa” dalam memberikan keamanan bagi Ukraina sebagai bagian dari upaya mencari kesepakatan damai. Pertemuan itu berlangsung setelah Trump bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat lalu, yang menghasilkan kesepakatan untuk mengejar perdamaian tanpa menerapkan gencatan senjata lebih dulu.
“Tidak banyak reaksi emas terhadap pertemuan Putin-Trump. Saya pikir kita akan tetap berada di kisaran harga ini. Titik balik berikutnya adalah konferensi The Federal Reserve,” ujar analis Marex, Edward Meir.
Risalah pertemuan kebijakan The Fed bulan Juli dijadwalkan rilis Rabu ini. Sementara konferensi tahunan The Fed di Jackson Hole, Wyoming, berlangsung pada 21–23 Agustus. Ketua The Fed Jerome Powell dijadwalkan berpidato dalam acara tersebut.
Investor menunggu pernyataan Powell terkait prospek ekonomi. Menurut Meir, pasar sudah memperhitungkan pemangkasan suku bunga 25 basis poin, namun masih ada kemungkinan pemangkasan lebih besar, hingga 50 basis poin, yang bisa mendorong harga emas lebih tinggi.
Emas biasanya menguat di tengah lingkungan suku bunga rendah dan ketidakpastian global.
Di pasar logam mulia lainnya, harga perak spot naik 0,1% menjadi US$38,02 per ons. Sedangkan platinum turun 0,1% menjadi US$1.334,10 per ons.