STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia mengalami lonjakan signifikan pada penutupan perdagangan hari Senin (18/11/2024) waktu setempat atau Selasa pagi (19/11/2024) WIB. Setelah enam hari berturut-turut mengalami penurunan, harga emas kembali naik. Kenaikan ini dipicu oleh ketegangan dalam konflik Rusia-Ukraina dan pelemahan dolar AS.
Mengutip CNBC International, emas spot tercatat naik 1,8% menjadi US$2.608,19 per ons. Sementara emas berjangka AS menguat 1,7% dan ditutup pada harga US$2.614,60 per ons.
Pelemahan dolar AS sebesar 0,4% hari ini membuat emas lebih menarik bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain. Sebelumnya, indeks dolar sempat menyentuh titik tertinggi dalam setahun pada Kamis lalu.
Keputusan Presiden AS, Joe Biden, yang mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang wilayah Rusia turut berperan dalam lonjakan harga emas. Keputusan ini meningkatkan ketegangan geopolitik yang mendorong investor beralih ke emas sebagai aset aman.
Namun, meski harga emas naik, ada potensi penurunan jika Federal Reserve AS memutuskan untuk menaikkan suku bunga pada Desember mendatang. Langkah ini berisiko membuat aset seperti emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik.
Selain emas, harga logam mulia lainnya juga tercatat naik. Perak naik 2,8% ke US$31,05 per ons. Platinum juga naik 2,8%, mencapai US$964,87 per ons, sementara palladium melonjak 5,3% menjadi US$1.001,29 per ons.
Dengan situasi geopolitik yang masih memanas dan kebijakan moneter AS yang belum pasti, harga emas diperkirakan bisa mencapai US$2.700 per ons dalam waktu dekat. Investor kini terus memantau perkembangan ini untuk menentukan langkah investasi mereka.