STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ditutup menguat pada akhir perdagangan Jumat (22/8/2025) waktu setempat atau Sabtu pagi (23/8/2025) WIB. Kenaikan ini dipicu oleh harapan pemangkasan suku bunga pada September setelah pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell di simposium Jackson Hole.
Mengutip CNBC International, harga emas spot tercatat naik 1,1% menjadi US$3.373,89 per ons. Kontrak berjangka emas Amerika Serikat juga menguat 1,1% ke US$3.418,50 per ons. Sementara itu, indeks dolar AS turun 1% sehingga membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Powell menegaskan, “Perubahan keseimbangan risiko dapat memerlukan penyesuaian kebijakan kami,” meski ia tidak secara tegas berkomitmen untuk memangkas suku bunga. Ia menyebut risiko terhadap pasar tenaga kerja semakin besar, tetapi tekanan inflasi masih harus diwaspadai.
Komentar Powell membuat pasar semakin yakin peluang pemangkasan suku bunga pada September meningkat. Menurut CME FedWatch Tool, kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin naik menjadi 85% dari 75% sebelum pidato tersebut.
Tai Wong, trader logam independen, menilai pasar terkejut dengan nada Powell. “Dalam pidato terakhirnya di Jackson Hole, Powell mengejutkan pasar yang khawatir, membuka jalur cepat untuk pemangkasan suku bunga September, yang mendorong semua aset, termasuk emas,” ujarnya. Ia menambahkan, “Akan penting untuk melihat apakah emas bisa menembus dan bertahan di atas US$3.400 dalam beberapa hari mendatang.”
Emas biasanya berkinerja baik saat suku bunga rendah karena tidak memberikan imbal hasil, sehingga lebih menarik dibanding aset berbunga.
Selain emas, harga logam mulia lain juga menguat. Perak naik 2,2% menjadi US$39,01 per ons, platinum bertambah 0,7% ke US$1.362,90, dan paladium menguat 1,4% ke US$1.125,53.
Permintaan emas fisik di Asia tetap sepi minggu ini akibat volatilitas harga. Namun, pembelian di India mulai meningkat menjelang musim festival.
Di sisi lain, situasi politik Amerika Serikat juga memberi warna. Presiden Donald Trump mengatakan pada Jumat akan memecat Gubernur The Fed Lisa Cook jika ia tidak mengundurkan diri. Langkah ini semakin memperlihatkan upaya Trump memperbesar pengaruhnya terhadap bank sentral AS.
