STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas merosot pada penutupan perdagangan Senin (23/12/2024) waktu setempat atau Selasa pagi (24/12/2024) WIB. Penurunan ini terjadi akibat menguatnya dolar AS dan naiknya imbal hasil obligasi AS. Selain itu, pasar yang sepi menjelang libur Natal juga turut mempengaruhi pergerakan harga emas.
Mengutip CNBC International, harga emas spot turun 0,4% menjadi US$2.611,17 per ounce. Kontrak berjangka emas AS juga mengalami penurunan 0,6%, ditutup pada US$2.628,20 per ounce.
Menurut Peter Grant, Vice President Zaner Metals, penguatan dolar AS menjadi faktor utama yang menekan harga emas. “Indeks dolar naik 0,4% dan hampir mencapai level tertinggi dalam dua tahun terakhir. Ini membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang selain dolar,” jelas Grant.
Selain itu, imbal hasil obligasi AS 10 tahun juga terus menguat. Hal ini membuat emas semakin kurang menarik karena emas tidak memberikan imbal hasil seperti obligasi.
Setelah Federal Reserve memangkas suku bunga 25 basis poin pekan lalu, pasar memprediksi bahwa kenaikan suku bunga pada Januari dan Maret 2025 mungkin akan ditunda. Ini mengurangi daya tarik emas sebagai pilihan investasi di tengah ekspektasi suku bunga yang lebih rendah.
Meski harga emas turun, 2024 tetap menjadi tahun yang baik bagi logam mulia ini. Sepanjang tahun ini, harga emas telah naik 27%, menjadikannya performa tahunan terbaik sejak 2010. Kenaikan harga ini didorong oleh pembelian besar-besaran oleh bank sentral, ketegangan geopolitik, dan kebijakan moneter yang longgar.
Michael Langford, Chief Investment Officer di Scorpion Minerals, mengatakan bahwa pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2025 bisa berdampak pada pasar. “Tindakan yang mungkin diambil Trump, seperti dekrit presiden, bisa meningkatkan volatilitas pasar dan menjadi faktor positif bagi harga emas,” ujar Langford.
Sementara harga emas turun, logam mulia lain justru mengalami kenaikan. Perak naik 0,5% menjadi US$29,67 per ounce, platinum naik 1,2% menjadi US$937,65, dan paladium menguat 1,1% menjadi US$931,10.