STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia menembus level US$3.000 per ounce untuk pertama kalinya pada penutupan perdagangan Jumat (14/3/2025) waktu setempat atau Jumat pagi (15/3/2025) WIB, Lonjakan ini terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi akibat kebijakan tarif Presiden Donald Trump terhadap sejumlah mitra dagang utama.
Mengutip CNBC International, harga emas berjangka ditutup pada US$3.001,1 per ounce pada Jumat (15/3), mencetak rekor tertinggi baru. Sejak awal tahun, harga emas telah naik 13,6%. Kenaikan ini terjadi di saat pasar saham AS kehilangan US$5 triliun dalam tiga pekan terakhir akibat ketegangan perdagangan global.
Survei Bank of America menunjukkan bahwa 52% manajer dana global menganggap emas sebagai “lindung nilai terbaik terhadap perang dagang yang semakin luas.”
“Serangkaian ancaman tarif dari pemerintahan Trump serta pergeseran hubungan internasional menambah lapisan ketidakpastian makroekonomi dan geopolitik. Ini memberikan dorongan signifikan bagi emas,” kata David Wilson, Senior Strategis Komoditas di BNP Paribas.
Reli emas di atas US$3.000 ini disebut sebagai bull market terbesar ketiga dalam sejarah modern. Menurut Daniel Ghali, Senior Strategis Komoditas di TD Securities, kenaikan ini didorong oleh aksi beli dari dana makroekonomi.
“Masih ada ruang bagi dana makro untuk menambah pembelian, tetapi kapasitas mereka tidak tanpa batas,” ujar Ghali. “Namun, faktor-faktor yang mendorong kenaikan ini kemungkinan masih akan bertahan dalam jangka menengah.”
Bank sentral global juga turut mendorong lonjakan harga emas. Mereka terus menambah cadangan emas sebagai alternatif dari dolar AS dan obligasi pemerintah AS sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022.
Kekhawatiran bahwa Washington dapat menggunakan dolar sebagai senjata ekonomi semakin mendorong bank sentral untuk beralih ke emas. Data Dewan Emas Dunia menunjukkan bahwa bank sentral membeli 18 metrik ton emas pada Januari. Bank Rakyat China tercatat melakukan pembelian bersih selama tiga bulan berturut-turut.
Tahun lalu, bank sentral global menambahkan 1.045 metrik ton emas ke cadangan mereka. Ini adalah tahun ketiga berturut-turut di mana pembelian emas melebihi 1.000 ton.